Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emil: Dulu, Kota Bandung Punya 400 Mata Air

Kompas.com - 24/03/2014, 15:32 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
 — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, dalam sejarah, Kota Bandung memiliki sekitar 400 mata air yang menghidupi seluruh kota. Namun kini, yang tersisa tinggal sekitar 70 mata air.

"Dalam perjalanan pembangunan, ada mata air yang dimiliki pribadi, ada yang jadi perumahan, sehingga sumber mata air itu hilang dan tersisa hanya 70-an," kata Emil di Hotel Jayakarta, Dago, Kota Bandung, Senin (24/3/2014).

Emil pun sedikit mengenang masa kecilnya. Dulu, kata dia, ada sebuah mata air yang sering dikunjunginya untuk sekadar bermain air dan mandi di pancuran. Namun belakangan, mata air bernama Seke Genjer Tujuh yang berlokasi di daerah Cigadung itu pun sempat hilang karena banyaknya pembangunan yang tidak terkendali di Kota Bandung.

"Sebelum ditemukan kembali sudah akan mati karena tidak ada lagi yang ke sana dan mandi di pancuran," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.

Untuk mencegah makin punahnya mata air di kota Bandung, lanjut Emil, masyarakat kini berupaya menemukan dan memelihara mata air yang masih ada. Salah satu upayanya adalah dengan membentuk Relawan Jaga Seke (mata air).

Upaya lain untuk menjaga kelestarian mata air di Kota Bandung, pemerintah kota bakal membebaskan mata air yang dikuasai oleh perseorangan dan pribadi agar bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat. Salah satu contoh mata air yang dimiliki oleh pribadi berada di wilayah Cigadung. Namun beruntung, meski sang pemilik tidak bersedia mewakafkan mata air tersebut, dengan besar hati dia berjanji untuk berbagi kepada warga sekitar.

"Pada saat tim mendatangi, dia bilang jangan (dibeli), biar diurus sendiri. Tapi diberikan juga ke warga yang lain. Kita akan lobi secara kewilayahan, minimal airnya tidak dikelola pribadi, tetapi dimanfaatkan untuk masyarakat," tegas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com