Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Aplikasikan Semangat Pengorbanan Bandung Lautan Api!

Kompas.com - 24/03/2014, 06:42 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan semangat dalam peristiwa Bandung Lautan Api yang selalu diperingati setiap menjelang 24 Maret harus diaplikasikan warga Kota Bandung dalam kehidupan sehari-hari. Para pelaku peristiwa tersebut, tegas dia, telah menunjukkan semangat rela berkorban demi kemerdekaan Indonesia.

"Yang luar biasa dalam tragedi Bandung Lautan Api adalah pengorbanan membakar harta. Itu benar-benar pengorbanan yang luar biasa. Daripada direbut orang lebih baik harta kita hangus," ujar Ridwan di Balai Kota Bandung, Minggu (23/4/2014) malam.

Berkaca pada semangat Bandung Lautan Api, kata Ridwan, dia mengimbau masyarakat dan terutama generasi muda Kota Bandung untuk berkorban demi kemajuan kota tersebut. Tentu, ujar dia, caranya tak lagi dengan membakar harta benda tetapi dengan ikhlas menuruti aturan yang ditetapkan pemerintah kota serta menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan Parisj van Java.

"Apa yang sudah kamu berikan kepada Kota Bandung? Sebagai warga Kota Bandung, apa yang bisa dikorbankan? Kalau dulu menihilkan kekayaan, kalau sekarang dari Pemerintah Kota menitipkan minimal Warga Bandung ini taat aturan, dengan begitu menuju Bandung juara, (agar) Bandung Bermartabat bisa hadir dengan cepat," papar Ridwan.

Sementara itu, untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang makna pengorbanan dalam tragedi Bandung Lautan Api kepada anak-anak usia sekolah, imbuh Ridwan, perlu ada upaya yang lebih kontemporer.

Salah satu contoh upaya itu adalah anjuran penggunaan pernak-pernik dan kostum-kostum kreatif oleh para pelajar setingkat SMA pada saat long march dari Lapangan Tegalega hingga Balai Kota sambil membawa obor pada Minggu malam.

"Anak-anak zaman sekarang kan harus dibumbui logika yang mereka pahami. Dengan perlombaan membagus-baguskan display tadi saja sudah merupakan bagian mengejawantahkan itu," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com