Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kelompok Warga Bentrok Lagi di Mimika, 1 Tewas dan Belasan Luka

Kompas.com - 05/03/2014, 08:21 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Satu orang tewas dan belasan lainnya luka-luka akibat bentrok antara dua kelompok warga yang memperebutkan lahan di Jayanti, Kampung Mimika Gunung, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Timika, Papua, Selasa (4/3/2014) petang.

Dari informasi yang dihimpun di Timika, bentrokan antara kelompok Dani yang dipimpin Pinus Murib dan kelompok Moni pimpinan Simon Janampa terjadi sekitar pukul 17.30 WIT. Bentrokan bermula ketika warga kelompok Moni yang sedang melakukan bakar batu tiba-tiba diserang seseorang tidak dikenal.

Setelah melepas anak panah ke arah kerumunan warga Moni, pelaku kemudian melarikan diri ke arah permukiman warga Dani. Akibat penyerangan tersebut, seratusan warga Moni sontak mempersenjatai diri dengan busur panah. Sebagian dari mereka berjaga di antara permukiman dua kelompok warga bertikai.

Melihat warga Moni kembali berjaga dengan busur panah, warga Dani pun ikut bersiap dengan busur panah. Bahkan, dalam waktu singkat, warga Dani berdatangan dari kampung sekitar. Setelah beberapa kali saling meneriakkan tantangan perang, akhirnya ratusan warga dari dua kelompok ini kembali saling serang dengan panah.

Patroli Polsek Kuala Kencana dipimpin Kapolsek Kuala Kencana Iptu Syam Ramadhan Putra yang datang ke lokasi beberapa saat kemudian tak bisa berbuat banyak. Beberapa tembakan peringatan yang dilepaskan petugas tak dihiraukan kedua kelompok warga yang justru semakin beringas saling serang dengan panah.

Setelah bentrok berlangsung hampir satu jam, belasan orang terluka dari kedua belah pihak dan seorang warga Dani, Abeneben Wenda (50), ditemukan tewas dengan beberapa anak panah tertancap di tubuhnya.

Saat warga Dani memindahkan jasad Wenda untuk selanjutnya dibakar sebagaimana kebiasaan adat suku pegunungan tengah Papua bagi warga yang meninggal dalam perang, hal itu dimanfaatkan aparat untuk melerai dua kelompok bertikai.

Mendapat tambahan satu peleton Brimob Detasemen B Timika lengkap dengan kendaraan barracuda ditambah unit perintis Polres Mimika, aparat kepolisian langsung menduduki lokasi bentrokan dan meminta dua kelompok warga mundur.

Setelah dilerai aparat, warga Dani langsung membakar jasad Abeneben Wenda dan membawa warga yang luka-luka ke RSUD Mimika. Sementara untuk warga Moni yang terluka dibawa ke RS Mitra Masyarakat, Timika.

Hingga malam ini, aparat Polsek Kuala Kencana dan Polres Mimika dibantu Brimob Detasemen B Timika masih terus berjaga di lokasi bentrokan, mengantisipasi bentrok susulan. Bentrok dua kelompok warga akibat berebut lahan di Jayanti di samping jalan rintisan yang menghubungkan Timika dengan Waghete, Kabupaten Deiyai, berlangsung sejak Rabu (29/1/2014).

Di tengah bentrokan yang terus berulang, upaya perdamaian terus dijajal aparat kepolisian dibantu Muspida Kabupaten Mimika dan tokoh adat setempat. Perdamaian antara lain terjadi pada Jumat (21/2/2014). Terkait bentrok dua kelompok warga yang kembali berulang, belum ada keterangan dari aparat kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com