Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek Tewas Diduga Jatuh dari Pohon

Kompas.com - 03/03/2014, 19:51 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Mikhael Berkanis (67), warga Kampung Bele, Desa Maurisu, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tewas di kebun pohon lontar miliknya.

Mikhael yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang sadap buah pohon lontar diduga kuat terjatuh dari pohon lontar, Senin (3/3/2014) dini hari. Dugaan itu diperkuat oleh kondisi tubuhnya yang mengalami patah tangan kiri, luka di punggung kiri dan memar di tulang rusuk bagian kiri.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polres TTU, IPTU Zefnat SY Tefa kepada Kompas, Senin petang mengatakan, jasad Mikhael pertama kali ditemukan oleh istrinya, Modesta Kolo (60) dan seorang anak lelakinya.

“Jenazah Mikhael, barusan ditemukan pagi tadi oleh istrinya dan langsung dilaporkan ke polisi. Dipimpin oleh Wakapolres, tim dari Polsek Miomafo Timur dan Reskrim Polres TTU pun turun ke TKP untuk lakukan olah identifikasi,” jelas Zefnat.

Menurut Zefnat, Mikhael kemarin sore pamit ke istrinya untuk mengiris tuak (sadap buah lontar) di kebunnya yang berlokasi di Upunaek. Namun sampai larut malam, Mikhael belum juga pulang ke rumahnya, sehingga istri dan anaknya pun menyusul ke tempat Mikhael mengiris tuak.

"Sampai di lokasi, mereka mendapati Mikhael sudah dalam kondisi tak bernyawa,” sambungnya.

Saat korban ditemukan, lanjut Zefnat, kondisi tubuhnya dalam keadaan patah dan luka memar. Jasad Mikhael, dibawa istri dan anaknya ke rumah duka.

“Menurut pengakuan istrinya bahwa korban terjatuh dari pohon, namun polisi tadi sudah berupaya untuk membawa jenazah ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi, tetapi pihak keluarga menolak. Meskipun begitu, polisi akan tetap melakukan penyelidikan,” pungkas Zefnat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com