Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wader Ijo, Ikan Endemis Rawa Pening Hampir Punah

Kompas.com - 02/03/2014, 18:51 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com – Ikan Wader Ijo dikawasan perairan Rawa Pening, Kabupaten Semarang jumlahnya semakin menurun. Sejumlah pihak mengkhawatirkan ikan Wader Ijo akan mengalami kepunahan.

Sebuah riset yang dilakukan oleh Dinas Perikanan setempat menyebutkan, populasi ikan khas atau endemik di perairan darat terbesar di pulau Jawa ini tak kurang dari 10 persen dari jumlah populasi ikan di Rawa Pening saat ini.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Semarang, Agus Purwoko Djati mengungkapkan, pihaknya telah melakuan riset kecil guna menghitung populasi ikan Wader Ijo yang merupakan ikan asli Rawa Pening. Dengan mengambil sampel beberapa nelayan di lokasi yang berbeda, ia menyimpulkan jumlah ikan ini semakin sedikit.

"Para nelayan dilokasi berbeda yang kami Hasil survey mengatakan jika ikan Wader ijo ini semakin sulit ditangkap. Sementara ini dapat saya simpulkan jumlah ikan Wader ijo berkurang dari sepuluh persen," ungkapnya, Minggu (2/3/2014) siang.

Analisa penyebab semakin langkanya ikan Wader Ijo ini, kata Agus, di antaranya karena faktor persaingan atau kompetisi dengan ikan-ikan baru dalam mencari makan. Ikan jenis baru ini yang bukan merupakan ikan asli rawa pening, seperti ikan pemakan enceng gondok (grass carp), gurami, nila dan lele.

Selain akibat ekspansi ikan-ikan jenis baru, faktor lainnya juga akibat masih maraknya para nelayan yang menggunakan jaring kecil, sehingga ikan yang masih kecil ini tidak dapat berkembang biak.

"Biasanya ikan wader hijau ukuran 1 centimeter ini digunakan untuk kripik,"jelasnya.

Menindaklanjuti riset kecil tersebut, Dinas Perikanan Kabupaten Semarang akan melakukan kerja sama dengan pakar perikanan dari Universitas Diponegoro guna memastikan jumlah populasi ikan Wader ijo ini.

"Selain mengetahui populasinya kita juga akan mencari tahu penyebab menurunnya jumlah ikan-ikan ini. Kemudian tentunya juga akan kita teliti cara pengembangbiakan ikan ini," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com