Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fatma Bayi Bergizi Buruk Akhirnya Dapat Perawatan Ekstra

Kompas.com - 21/02/2014, 15:36 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com — Fatma Fitriani, bayi 6 bulan penderita gizi buruk, mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abunawas. Pihak rumah sakit memberikan perawatan secara ekstra dengan menempatkan Fatma di instalasi gizi dan memberikan susu.

Direktur RSUD Abunawas, Asrida Mukaddim, mengatakan, sejak dirawat dua hari yang lalu, belum ada perubahan yang berarti pada bayi tersebut, tetapi sudah terlihat perubahan di raut wajah bayi 6 bulan itu.

"Memang berat badannya belum naik, kita berdoa mudah-mudahan naik, tapi mukanya sudah mulai cerah walaupun belum seratus persen. Namanya juga kena gizi buruk dan disertai penyakit, namun sekarang sudah diintervensi rumah sakit dengan pemberian antibiotika dan susu," ujarnya.

Menurut Asrida, perkembangan pasien gizi buruk bisa terlihat setelah 2 minggu ditangani. Pihak rumah sakit mengaku akan terus melakukan perawatan terhadap Fatma hingga bayi tersebut pulih.

Biaya pengobatan, kata Asrida, menjadi tanggungan BPJS kesehatan karena orangtua pasien merupakan pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain penanganan gizi buruk, pihak dokter yang menangani Fatma juga terus memantau kondisi kesehatan bayi tersebut, termasuk mendiagnosis kemungkinan munculnya penyakit lain.

Sebelumnya, Fatma Fitria, bayi berusia 6 bulan, menderita gizi buruk. Bayi tersebut memiliki bobot badan 3,2 kilogram. Menurut Mia, orangtua Fatma, sejak lahir ia rutin memeriksakan anaknya ke posyandu, tetapi tidak pernah ada pemberitahuan jika anaknya menderita gizi buruk.

"Saya rajin memeriksakannya ke posyandu setiap bulan, namun tidak ada pemberitahuan dari petugas posyandu kalau anak saya menderita gizi buruk," tuturnya.

Gejala gizi buruk diketahuinya dari hasil grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) sejak Desember 2013 hingga Januari 2014. Berat timbangan Fatma mencapai 3,8 kilogram saat orangtua Fatma membawanya ke dokter anak, lalu bobot Fatma turun hingga 3,2 kilogram.

Fatma terlahir dari pasangan suami istri, Mia (33) dan Riko (36), yang bekerja sebagai nelayan. Mereka merupakan warga Kampung Bajo, RT 12 RW 05, Kelurahan Petoaha, Kecamatan Abeli, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com