Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Juta Meter Kubik Lahar Ancam Lereng Kelud

Kompas.com - 19/02/2014, 11:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pasca-erupsi Gunung Kelud diperkirakan ada sekitar 50 juta meter kubik material lahar yang berada di sekitar lereng Gunung Kelud.

"Sekitar 50 juta meter kubik lahar dingin kini berada di sekitar lereng Gunung Kelud, apalagi akibat cuaca terakhir ini, mudah jadi banjir lahar dingin," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pernyataan pers di Jakarta, Selasa (18/2/2014) malam.

Sutopo menjelaskan, hujan deras yang menguyur wilayah Gunung Kelud sejak pukul 15.00 WIB telah menyebabkan banjir lahar hujan di sungai-sungai di daerah Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang.

Lahar hujan tersebut membawa material pasir, batu, dan kayu. "Tentu saja 50 juta meter kubik tersebut tidak akan terjadi sekaligus. Tergantung dari hujan yang terjadi," ujar dia.

BNPB mencatat setidaknya ada lima rumah dan satu mushala yang kini terendam banjir lahar hujan. Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dari banjir lahar tersebut.

Sementara itu, di Kabupaten Malang, banjir lahar hujan terjadi di Sungai Sono dan Sungai Sambong, yang kemudian mengakibatkan putusnya satu jembatan kecil yang menghubungkan antara Dusun Pait, Kutut, Klangon, Munjung, Sedawon dengan Desa Pandansari. 

Dari peristiwa tersebut, tercatat dua rumah hanyut, tetapi belum diketahui apakah terdapat korban jiwa dari banjir tersebut.

Untuk mengantisipasi banjir lahar hujan yang kemudian semakin parah, BNPB telah membangun sabo-sabo dam yang mampu menampung 14,5 juta meter kubik. Sungai-sungai yang ada menampung 14 juta meter kubik sehingga dam sabo dan sungai mampu menampung 28 juta meter kubik.

"Masyarakat diimbau selalu waspada. Jauhi bantaran sungai saat banjir lahar dingin," pungkas Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com