Berdasarkan pengalamannya, letusan Kelud tahun 1990 memang dahsyat. Saat itu, abu vulkanis menyasar kampungnya. Namun, menurut Sumanto, letusan Kelud tahun ini lebih hebat dan lebih dahsyat karena ia sampai harus meninggalkan rumahnya untuk mengungsi.
Seumur-umur, kata Sumarto, dia tidak pernah mengungsi. "Tak menyangka kalau sekarang harus mengungsi," kata Sumarto Deri saat ditemui Kompas.com di tempat pengungsian Simpang Lima Gumul, Jumat (13/2/2014).
Dia dan anak-cucunya mengungsi pada Jumat sekitar pukul 11.00 WIB. Rentang waktu pengungsiannya memang cukup lama dari peningkatan level Awas pada pukul 21.15 WIB. Ini karena posisi desa berada cukup jauh dari puncak.
"Bahkan, semalam itu, saat masih di rumah, sempat juga lihat letusannya," timpal Warsini, cucu Sumarto.
Perbedaan letusan kali ini dengan letusan sebelumnya, kata Sumarto, adalah pada jenis material vulkanisnya. Material vulkanis kali ini bercampur abu dan bebatuan.
"Saya khawatir dengan ternak yang di rumah," pungkasnya.
Sebelumnya, Gunung Kelud meletus pada Kamis malam. Hal itu menyebabkan ribuan warga di dekat lereng Kelud mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.