Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Truk Tangki Dikerahkan untuk Bersihkan Abu Kelud

Kompas.com - 14/02/2014, 17:22 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belasan truk tangki milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta dikerahkan untuk membersihkan ruas jalan dari tumpukan abu vulkanik letusan Gunung Kelud.

"Pembersihan jalan dilakukan di Yogyakarta bagian utara terlebih dulu, karena Yogyakarta bagian selatan sudah diguyur hujan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Jumat (14/2/2014).

BPBD Kota Yogyakarta akan mengerahkan 10 truk tangki, ditambah enam hingga tujuh truk tangki milik BLH Kota Yogyakarta.

Sumber air yang akan digunakan untuk membersihkan abu vulkanik tersebut diambilkan dari sumber-sumber air terdekat milik Pemerintah Kota Yogyakarta.

Ia mengatakan, pembersihan debu vulkanik kemungkinan membutuhkan waktu yang cukup lama karena ketebalan abu vulkanik mencapai sekitar dua sentimeter.

"Selama proses pembersihan, petugas kami akan dibantu oleh komunitas relawan. Sumber daya manusia mencukupi untuk melakukan proses penanganan abu vulkanik," katanya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Irfan Susilo mengatakan, pembersihan debu vulkanik harus dilakukan dengan hati-hati karena abu tersebut memiliki sifat mengeras saat kena air.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh mengatakan, pembersihan di ruas jalan yang menjadi ikon utama wisata Kota Yogyakarta tersebut dilakukan bersama dengan komunitas dibantu kepolisian dan TNI.

"Polres Kota Yogyakarta sudah mengerahkan ’water canon’ untuk membersihkan Malioboro. Ketebalan abu sekitar dua centimeter. Proses pembersihan sudah mencapai sekitar 30 persen," katanya.

Syarif berharap, proses pembersihan Jalan Malioboro dari abu vulkanik sudah dapat diselesaikan pada tengah malam.

"Pada hari ini, pedagang kaki lima banyak yang memilih untuk libur. Hanya ada beberapa pusat perbelanjaan besar yang buka namun kondisinya juga sepi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com