Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juanda Ditutup, Ali Masykur dan Pramono Edhie Naik KA

Kompas.com - 14/02/2014, 16:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Abu vulkanik yang ditimbulkan letusan Gunung Kelud menyebabkan terganggunya penerbangan di sejumlah bandara di Pulau Jawa, termasuk Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Juanda, memutuskan untuk menghentikan semua penerbangan dari dan ke bandara tersebut hingga Sabtu (15/2/2014). Ribuan calon penumpang pun gagal terbang.

Dua peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Ali Masykur Musa dan Pramono Edhie Wibowo, juga menjadi korban. Keduanya terpaksa naik kereta api untuk kembali ke Jakarta dari Surabaya, tempat diselenggarakannya konvensi.

Ali Masykur seharusnya naik pesawat Garuda GA-350 ke Jakarta yang dijadwalkan terbang pada Jumat pukul 06.30 WIB. "Karena Juanda ditutup sampai besok, saya naik KA Gajayana sore ini," kata Ali Masykur Musa kepada Kompas.com, Jumat (14/2/2014).

Ali Masykur beruntung karena dia masih bisa mendapatkan tiket. "Setelah saya, tiket ludes sampai dengan hari Minggu," ujarnya.

Menurut Ali Masykur, Kota Kediri lumpuh dengan jarak pandang tinggal 15 meter. Di sepanjang jalan terlihat rumah, toko, dan warung tutup. "Seperti kota mati. Ketika saya tanya ke masyarakat, mereka mengatakan yang paling dibutuhkan saat ini adalah masker dan air bersih.

Pengalaman serupa dialami Pramono Edhie. Dia naik KA Argo Bromo Anggrek yang berangkat pada Jumat (14/2/2014) pukul 08.00 WIB. "Saya harus mengejar pesawat untuk kunjungan ke daerah lain," jelas Pramono Edhie.

Pramono mengaku sempat berbincang dengan sejumlah penumpang lain yang ditemuinya di sepanjang perjalanan. "Saya mendapat masukan dari warga masyarakat terkait letusan Gunung Kelud yang ternyata berdampak pada sejumlah daerah di Jawa," katanya.

Pramono menambahkan, manajemen penanggulangan bencana perlu diintensifkan karena Indonesia berada di wilayah ring of fire.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com