Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Mahasiswi Buang Bayinya di Selokan

Kompas.com - 04/02/2014, 09:56 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — SB (20), mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Manado, tega membuang bayi yang baru dilahirkannya ke dalam sebuah selokan.

Perbuatannya terungkap setelah polisi menjemput SB di rumah pamannya. "Iya, kami sudah menangkapnya di rumah pamannya yang dia tinggali tidak jauh dari lokasi penemuan bayi tersebut," ujar Kepala Satuan Reskrim Polresta Manado AKP Dewa Made Palguna, Selasa (4/2/2014).

Sebelumnya, pada Minggu (2/2/2014) siang, seorang warga di Kampung Nenas, Kelurahan Kombos Timur, Kecamatan Singkil, menemukan bayi berjenis kelamin laki-laki.

"Saya kira itu boneka. Waktu itu saya sedang membetulkan pipa air di got (selokan) depan rumah. Saya lalu beri tahu tetangga. Ternyata itu bayi, lalu kami lapor polisi," ujar Justius Tempoliri (63), yang pertama melihat bayi itu.

Polisi bisa menciduk SB berkat informasi dari warga yang melihat pelaku membuang tas kresek hitam ke dalam selokan hari Minggu itu. "Lewat pengembangan Polsek Singkil, akhirnya kami menjemput pelaku kemarin, dan dia mengakui perbuatannya," tambah Palguna.

Di ruang pemeriksaan SB mengakui kalau bayi tersebut merupakan hasil hubungannya dengan pacarnya yang seorang buruh bangunan, dan kini berada di Kabupaten Talaud. Dia baru sadar hamil ketika kandungannya sudah berusia tiga bulan.

SB melahirkan bayinya sendiri pada Minggu siang di dalam kamarnya. Karena panik dan tidak ingin diketahui keluarganya, pelaku lalu memasukkan bayinya ke dalam sebuah tas kresek. Tanpa merasa berdosa sedikit pun, SB lalu membawa tas kresek tersebut lalu membuang begitu saja bayinya ke dalam selokan, tak jauh dari tempat tinggalnya.

Menurut pengakuannya, saat diisi di dalam tas kresek itu, bayinya masih sempat menangis. Diduga, saat Wati melemparnya ke dalam selokan, bayi keluar dari tas kresek dan membentur batu hingga bayi tersebut tewas ketika ditemukan.

Kini pelaku harus menghadapi risiko hukum atas perbuatannya. Sementara pacarnya yang berada di Talaud belum diketahui kabarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com