Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bencana di Pamekasan Dapat Beras Busuk

Kompas.com - 03/02/2014, 15:57 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Beras sisa cadangan pemerintah (BCP) milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada tahun 2013 disalurkan kepada korban bencana tanah longsor dan korban bencana angin puting beliung, Senin (3/2/2014). Beras tersebut dikirim melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans).  

Saat dikeluarkan dari gudang penyimpanan oleh petugas Dinsosnakertrans, beras tersebut tidak diperiksa kelayakannya. Saat kantong beras sebagian bocor, kelihatan warnanya yang kekuning-kuningan, banyak gabah dan bercampur kerikil, serta berbau apek. Yang lebih memprihatinkan, pada beras tersebut terdapat kecoa.  

Beras itu akan diberikan kepada 99 kepala keluarga yang menjadi korban bencana di beberapa desa. Di antaranya Desa Dempo Timur, Desa Waru Timur, Desa Pasean, Desa Bindang, Desa Tegngser Laok dan Desa Sana Daja, Kecamatan Pasean.  

Ahmad Subaidi, Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans Pamekasan mengaku beras itu sudah dicek di dalam gudang sebelum disalurkan kepada para korban bencana. Bahkan dirinya mengaku bahwa beras tersebut sangat layak untuk dikonsumsi.  

“Tidak ada beras kuning, kalau beras warna kuning itu namanya jagung,” ungkapnya dengan kurang serius.  

Ketika salah satu wartawan mengambil beras busuk tersebut untuk diambil gambarnya, salah satu petugas yang mengangkut beras dari dalam gudang ke atas mobil tiba-tiba membentaknya dan menumpahkan beras yang sudah dipegang wartawan.  

Petugas itu kemudian bilang, “kalau beras kuning seperti ini jangan dimasukkan ke koran, kalau mau dimasukkan yang bagus-bagus itu,” terang salah petugas Dinsosnakertrans.  

Sambil terburu-buru, petugas itu menuntaskan pengangkutan beras ke dalam mobil. Setelah tuntas, mobil itu meluncur ke rumah-rumah warga yang menjadi sasaran. Setiap kepala keluarga akan menerima 33 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com