Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-terseret Ombak, Warga Mengais Batu

Kompas.com - 22/01/2014, 09:02 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Warga Desa Tlonto Rajeh, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Rabu (22/1/2014), mulai membersihkan puing-puing rumah yang terseret ombak setinggi empat meter dan angin kencang, kemarin malam.

Batu penahan ombak yang selama ini membentengi rumah agar tidak ambruk, kini hilang hanyut terkena hantaman air.

Suyani, warga Dusun Oro Bere', Desa Tlonto Rajeh, mengatakan, setiap pagi pekerjaan warga di desanya yang berada di pinggir laut adalah mengais sisa-sisa batu yang terseret ombak.

Batu-batu yang terseret itu ada yang terbawa hingga 10 meter dari tempat semula. Batu itu harus dikembalikan ke posisi semula agar sisa batu yang ada tidak dibawa juga pada hari berikutnya.

"Setiap hari batu-batu yang terseret harus kami ambil lagi. Sebab, kalau beli lagi kami tidak kuat karena harganya bisa jutaan rupiah," kata Ani, Rabu (22/1/2014).

Semalam warga sangat dihantui ketakutan karena ada rumah yang roboh lagi sehingga 20 keluarga yang rumahnya berada di bibir pantai harus mengungsi ke rumah penduduk lain yang lebih aman.

Namun, untuk tadi malam, 20 rumah yang masuk kategori kritis masih selamat dari terjangan ombak.

Warga berharap, proyek pemasangan tangkis laut oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan memberi prioritas untuk rumah warga yang kondisinya sudah kritis. Sebab, ancaman ombak besar hampir setiap malam menghantui warga.

"Kalau boleh mengharap, sebaiknya proyek pemasangan tangkis laut itu agar dikerjakan di lokasi yang kondisinya sudah kritis," kata Ani.

Pemasangan tangkis laut di Desa Tlonto Rajeh sepanjang 1 kilometer baru dikerjakan di sisi barat desa yang terkena abrasi.

Sebagian tangkis laut yang dipasang pada November 2013 kemarin itu sudah terseret ombak. Tangkis laut itu dibangun dengan tumpukan tanah yang dibungkus karung. Kini ratusan karung berisi tanah semakin hari semakin habis karena tergerus ombak.

Diperkirakan, ketinggian ombak sampai empat meter dan angin kencang masih akan terjadi sampai bulan April mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com