Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Tini Tadeus kepada Kompas.com, Selasa (21/1/2014) mengatakan, kejadian tersebut berlangsung di sejumlah daerah yang terjadi sejak 19 Januari 2014 hingga saat ini.
“Baru enam kabupaten dan kota yang melaporkan kejadian bencana tersebut ke BPBD Provinsi NTT, yakni yang terbanyak di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yakni 57 unit rumah rusak berat akibat terkena angin kencang, Kabupaten Alor 43 unit, Kota Kupang 18 unit, Kabupaten Sumba Timur 7 unit, termasuk satu gereja,” jelas Tadeus.
Sementara untuk korban tewas, lanjut Tadeus, berjumlah empat orang dan tersebar di beberapa kabupaten. Di Kabupaten Lembata dua orang meninggal karena kecelakaan laut; di Kabupaten Alor satu orang meninggal karena tertimpa pohon tumbang dan; di Kabupaten Rote Ndao, satu orang meninggal akibat tertindih pohon.
Menurut Tadeus, korban meninggal sudah ditangani BPBD kabupaten setempat, sedangkan korban rumah rusak masih pendataan. BPBD kabupaten harus segera menghitung jumlah rumah rusak untuk selanjutnya diusulkan ke Jakarta melalui pemerintah provinsi untuk direhabilitasi dan rekonstruksi.
Tadeus melanjutkan, sesuai ramalan BMKG Kupang, cuaca buruk di NTT mulai 17 Januari 2014 dan diperkirakan berakhir pada pertengahan Februari nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.