Pemkot Magelang Pantau Kebersihan Pasar via CCTV

"Ini upaya kami memonitor kebiasaan hidup bersih masyarakat, baik pembeli maupun pedagang saat berada di pasar Rejowinangun. Intinya ngajari baik lah," ujar Sigit Widyonindito, Wali Kota Magelang di sela inspeksi mendadak di Pasar Rejowinangun, Senin (20/1/2014).

Sigit menyebutkan, CCTV akan dipasang tersebar di lantai satu dan dua pasar yang pernah ludes terbakar pada 2008 silam itu.

"Di saat-saat tertentu, CCTV ini juga sangat membantu dong, kita kan ingin membuat kota ini kota yang modern,” kata Sigit.

Pasca-kebakaran 2008 silam, pembangunan Pasar Rejowinganun kini sudah hampir rampung. Rencananya, seluruh pedagang yang berada di pasar penampungan, akan kembali menempati pasar baru pada Februari 2014 mendatang.

"Saat ini tinggal menunggu kesiapan paguyuban pedagang untuk segera pindah lokasi. Sejauh ini kami sudah melakukan zoning (pembagian zona jenis barang dagangan) hingga plotting (penempatan) para pedagang," urai mantan Kepala DPU Kota Magelang itu.

Dia juga tidak menampik bahwa kondisi fisik Pasar Rejowinangun saat ini masih banyak yang belum sempurna. Salah satu contoh adalah soal keluhan para pedagang di lantai 1 soal atap banyak yang bocor.

”Tentunya kita akan mendesak supaya rekanan memperbaiki selama masa pemeliharaan. Kita upayakan kepada para pedagang supaya nyaman berjualan di tempat yang sudah rapi dan bersih,” katanya.

Orang nomor satu di Kota Magelang ini juga memaparkan, di kawasan Pasar Rejowinangun sisi barat juga akan menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang saat ini tersebar di beberapa kawasan seperti Pasar Tarumanegara sebanyak 332 PKL, Jalan Kalingga 232 PKL, Jalan Pawiro Kusuma 231 PKL, Jalan Mataram 326 PKL, Jalan Pemuda 205 PKL dan Jalan Sudirman sebanyak 80 PKL.

Kepala DPP Kota Magelang, Isa Ashari menambahkan, sistem zonasi dan proses pengundian pedagang sudah dilakukan. Proses penempatan pedagang secara prinsip telah selesai.

"Hanya tinggal menunggu pedagang saja, mau menempatinya kapan. Soalnya, sampai sekarang juga masih ada persoalan di antara pedagang sendiri. Ada beberapa pedagang yang merasa belum menerima bila ditempatkan sesuai dengan nomor los Pasar Rejowinangun," jelas Isa.