Dua rekan korban yang juga masih satu famili, yakni Ayu (11) dan Ragil Usman (12), mengalami luka-luka. Ragil Usman dirawat di rumahnya. Sedangkan Ayu mengalami patah kaki dan saat ini dirawat di rumah ahli patah tulang. Sementara Horrimah, rekan korban lainnya selamat karena berada di paling kiri dan jauh dari jangkauan pagar tembok.
Saat itu, ketiga remaja tersebut bermain di tengah hujan deras. Ketiganya hendak pergi ke jalan Jokotole dan berjalan beriringan. Saat tiba di kompleks pemakaman, tiba-tiba pagarnya ambruk.
"Muhammad Kholis dan Ayu terimpa di bawah tembok. Saya tak tega melihat Kholis saat tak kuat menahan nafas dan tewas di tempat," kata Ragil sambil menangis.
Pagar tembok makam sepanjang 49 meter dan tinggi 2,10 meter di Kampung Lombang, Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu itu, roboh setelah diguyur hujan deras.
Hadiyanto, paman korban akan menuntut pembuat pagar. Sebab pagar tembok itu dibuat tidak sesuai standar.
"Pagar itu merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, perdesaan. Akan saya tuntut yang membangunnya karena kualitasnya tidak standar. Apalagi sampai saat ini tidak ada unsur aparat desa yang datang ke rumah korban," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.