Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR RI Tergugah Kisah Nenek Atmani

Kompas.com - 19/12/2013, 18:05 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Di usianya yang sudah menginjak 80 tahun, Atmani, warga Dusun Tacempa, Desa Plakpak Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, hidup sebatang kara dengan rumah terbuat dari bambu.

Sehari-hari ia hidup dengan berjualan daun singkong yang diambilnya di pagar halaman rumahnya dan sesekali di halaman rumah tetangganya. Atmani yang sudah ditinggal suaminya sembilan tahun yang silam, juga menggantungkan hidupnya kepada tetangganya.

Setelah membaca kisah Nenek Atmani, membuat seorang pembaca Kompas.com, Said Abdullah terketuk untuk meringankan beban hidup Atmani. Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut mengirim sejumlah bantuan kepada Atmani. Bantuan itu disampaikan oleh Abrori, salah seorang staf Said.

Beberapa jenis bantuan diberikan kepada Atmani, di antaranya satu karung beras putih, satu kardus mi instan, minyak goreng lima liter dan sejumlah uang sebagai bekal untuk kebutuhan sehari-hari.

Mewakili Said, Abrori, mengatakan bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian sekaligus bermaksud ingin meringankan beban hidup Atmani. Sebab Atmani memiliki hak yang sama untuk hidup layak seperti warga Indonesia lainnya.

“Mengutip pernyataan sahabat Rasulullah yakni Sayyidina Ali, sesungguhnya warga negara itu tidak miskin jika yang kaya mau berbagi dengan yang tidak mampu. Hari ini kami ingin berbagi dengan Nenek Atmani,” kata Abrori, Kamis (19/12/2013).

Bantuan itu, kata Abrori, tidak seberapa jika dibandingkan dengan biaya hidup yang harus ditanggung Atmani sehari-hari. “Mudah-mudahan pihak lain juga memiliki kepedulian untuk membantu Atmani,” lanjut Abrori.

Sementara Atmani yang tidak mengira sebelumnya akan menerima bantuan, terlihat heran melihat kedatangan tamu yang tak pernah dilihat sebelumnya. Beras, mi instan, minyak goreng dan uang dipandanginya hingga meneteskan air mata.

“Terima kasih sudah membantu saya. Beberapa hari ke depan saya tidak perlu puasa lagi, karena persediaan makanan sudah ada,” katanya sambil mengusap air matanya.

Diberitakan sebelumnya, Atmani yang hidup sebatang kara hidup dengan berjualan daun singkong. Daun itu dijual dengan dititipkan kepada pedagang yang terkadang datang ke rumahnya.

Sehari terkadang Atmani mendapatkan uang antara Rp 5.000 -  Rp10.000. Ia masih memiliki harapan untuk punya ayam yang bisa diternak. Telurnya bisa dijual dan ditetaskan agar semakin banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com