Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barang Penumpang Hilang, Citilink Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 18/12/2013, 21:37 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com
 — Citilink dilaporkan ke Polda Jatim oleh seorang penumpangnya yang bernama Rahmat Fauziy, warga Jalan Krembangan Bhakti, Surabaya, Rabu (18/12/2013) sore.

Maskapai penerbangan yang berstatus anak perusahaan Garuda Indonesia ini dianggap lalai dalam memberikan pelayanan hingga mengakibatkan barang bawaan penumpang hilang.

"Kami terpaksa melapor ke polisi. Sebelumnya, kami sudah mengadu dan berkoordinasi dengan pihak Citilink, tapi tak kunjung ada pertanggungjawaban atas peristiwa ini," kata Rahmat Fauziy, didampingi keluarganya saat di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Jatim, Rabu sore.

Diceritakan, peristiwa kehilangan itu terjadi pada 18 November 2013 lalu. Ketika itu, dia ikut dalam penerbangan maskapai Citilink QG 804 sekitar pukul 11.35 WIB tujuan Surabaya-Jakarta.

"Saat itu, saya membawa sebuah tas kecil dan sebuah koper berisi barang-barang saya," imbuh pria berusia 27 tahun ini.

Koper tersebut berisi laptop merek Macbook Pro MD 104, ijazah milik Rahmat Fauziy mulai TK, SMP, SMU, hingga sarjana. Ada pula beberapa pakaian dan barang berharga lain, seperti akta kelahiran, buku nikah, dan buku rekening.

Ketika masuk pintu untuk check-in ke loket Citilink di Bandara Juanda, dia sempat ditanya petugas maskapai tentang barang yang hendak ditaruh di bagasi. Dia menjawab ada, tetapi dengan berpesan supaya tidak dibanting karena ada laptop di dalam koper tersebut.

"Kemudian, oleh petugas counter perempuan itu, saya disarankan agar mengambil laptop jika koper itu ditaruh di bagasi pesawat. Karena saya tidak mau, koper itu saya bawa ke kabin sebagaimana saran dari petugas tersebut," sambungnya.

Dia lalu bergegas menuju gate 7 untuk menunggu keberangkatan pesawat. Tepat pukul 11.15 WIB, masih diceritakan Rahmat Fauziy, semua penumpang Citilink dengan nomor penerbangan QG 804 segera ke pesawat.

Begitu keluar dari ruang tunggu, dia mengaku dicegat oleh dua petugas berseragam warna oranye. Petugas itu meminta supaya koper yang dibawanya ditaruh di bagasi dengan alasan takut kabin kelebihan muatan.

"Sebelum koper dibawa, saya bertanya ke petugas itu tentang tempat pengambilan bagasi barang saya, dan dijawab bahwa pengambilannya sama dengan penumpang lain. Kemudian saya diberi kuitansi nota pengambilan bagasi," kisahnya.

Pesawat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 12.55 WIB. Setelah turun, dia bergegas ke tempat pengambilan bagasi. "Tapi, saya tunggu sampai dua jam, koper saya tidak ada," ujar Rahmat.

Dia lalu mengadukan hal ini ke pihak Citilink di sana. Dia ditemui petugas Lost and Found Citilink Jakarta bernama Ratna. Rahmat kemudian dibuatkan laporan kehilangan.

Pada Selasa, 19 November, Rahmat kembali ke bagian Lost and Found Citilink Jakarta di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta. Kali ini, dia ditemui petugas bernama Eric. Katanya, laporan kehilangan sudah dikirim melalui e-mail ke Citilink Surabaya. Karena belum ada jawaban, dia disarankan ke Surabaya.

"Saya kemudian berangkat ke Surabaya untuk menanyakan langsung ke Citilink Surabaya. Di kantor operasional Citilink Bandara Juanda, saya disarankan oleh petugas bernama Joe untuk menunggu sampai 14 hari. Jika lewat 14 hari, maka akan dilakukan proses ganti rugi," paparnya.

Karena sudah lebih dari 14 hari tak kunjung ada penyelesaian, Rahmat Fauziy memutuskan untuk melapor ke polisi. Bahkan, sebelumnya, dia juga sudah sempat melaporkan permasalahan ini ke Komisi Pelayanan Publik (KPP) Jawa Timur.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Harismawan Wahyudi selaku Marketing dan Communication PT Citilink Indonesia mengaku belum mendapat laporan terkait peristiwa tersebut, apalagi jika hal ini sudah dilaporkan ke Polda Jatim.

"Kalau memang ada barang penumpang yang hilang, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tapi, mengenai persoalan tersebut, sejauh ini kami belum mendapat laporannya," jawab Haris melalui ponselnya, Rabu petang.

Sayangnya, sebelum dijelaskan lebih detail, komuniasi melalui telepon telanjur mati. Beberapa kali dicoba, telepon Haris tidak bisa dihubungi kembali. SMS juga tidak dibalas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com