Dari keterangan yang dihimpun, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju Puskesmas Asembagus, Supriyanto pamit kepada keluarganya mencari rumput untuk pakan ternaknya. Dia kemudian hendak menyabit daun di atas pohon gemilina. Dia pun harus memanjat pohon tersebut untuk mendapatkan daun-daun.
Namun sebuah sabit yang sebelumnya telah diikat menggunakan karet dan diikatkan di bambu, ternyata terlepas dari ikatannya. Akibatnya, sabit tajam itu mengenai leher Supriyanto bagian belakang, serta mengenai paha sebelah kanan. Karena lukanya yang sangat parah, korban tidak sadarkan diri.
Supriyanto ditemukan orang beberapa saat kemudian dan dibawa ke Puskesmas Asembagus. Diduga kehabisan darah, ia akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan. “Sempat dibawa ke rumah sakit, tetap dalam perjalanan korban meninggal,” terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo.
Menurut Wahyudi, korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. “Korban murni meninggal dunia karena kecelakaan. Setelah dari puskesmas, korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.