Ada Kendala Aturan dan Anggaran, Banyak Pelintasan Kereta Tanpa Penjaga

KARANGANYAR, KOMPAS.com – Masih ada enam lokasi pelintasan sebidang yang tidak berpalang pintu maupun berpenjaga di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Namun Pemkab Karanganyar kesulitan untuk mengangkat Tenaga Harian Lepas (THL) untuk menjaga pelintasan tersebut karena terkendala aturan maupun anggaran. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Operasional Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar Joko Mulyono, Sabtu (14/12).

“Ada larangan pengangkatan Tenaga Harian Lepas dari pemerintah sehingga kami tidak berani mengangkat THL untuk tenaga penjaga pelintasan,” kata Joko.

Selain itu, pihaknya juga terkendala anggaran yang terbatas sehingga sampai saat ini belum bisa juga memasang palang pintu pada pelintasan tersebut. Terlebih pemasangan palang pintu, menurutnya, harus disertai keberadaan penjaga pelintasan.

“Belum ada anggarannya. Satu palang pintu membutuhkan biaya pengadaan Rp 250 juta. Berarti butuh Rp 1,5 miliar. Belum lagi harus ada penjaganya. Padahal ada larangan untuk mengangkat THL,” kata Joko.

Untuk menekan tingkat kerawanan kecelakaan di pelintasan, pihaknya akan memasang rambu-rambu serta garis kejut sebelum pelintasan. Selain itu, khusus selama Hari Raya Idul Fitri, tepatnya H-7 hingga H 7 Idul Fitri, sudah tiga tahun ini pihaknya memberdayakan petugas Linmas desa untuk menjaga pelintasan sejak pukul 07.00-15.00.

“Dijaga selama 14 hari di jam-jam yang kami perkirakan pergerakan warga menyeberang pelintasan tinggi. Kalau sudah malam kan, aktivitas warga desa sudah berkurang,” kata Joko.