Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Rusuh Bengkulu Versi Warga

Kompas.com - 26/11/2013, 15:40 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Tokoh Desa Taba Padang, Fauzi, menyebutkan kerusuhan di Desa Taba Padang, Simpang Beliti, Kepala Curup, Cahaya Negeri Tanjung Aur, Belitar, dan Pelalo di Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, dipicu tewasnya dua warga Desa Simpang Beliti yang tertangkap Polres Bengkulu karena merampok Bank BCA.

"Dua warga yang tewas itu di antaranya Wani dan Aswan. Wani meninggal tiga hari yang lalu, sementara Aswan meninggal tadi malam Senin malam (25/11/2013). Kedua orang itu ketika ditangkap dalam keadaan sehat, tidak ada yang babak belur. Lalu kenapa mendadak tewas semua," kata Fauzi ketika dihubungi via telepon, Selasa (26/11/2013).

Warga, kata Fauzi, menduga tewasnya kedua perampok itu karena dianiaya oleh polisi. Wani dan Asman ditangkap polisi Kota Bengkulu saat beraksi di Bank BCA. Warga dan pihak keluarga menuntut keadilan atas kematian kedua pelaku perampokan tersebut. Karena massa tak terkendali, mulai pukul 06.00 WIB tadi pagi, warga marah dan memblokade jalan lintas Bengkulu-Sumsel serta membakar satu pos polisi di Desa Taba Padang.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Polres Bengkulu AKP Mada Ramadita menyebutkan, perampok yang tertangkap saat beroperasi di Bank BCA beberapa waktu lalu tewas karena dihajar massa. Mada membantah jika ada pihak yang menyebutkan tewasnya perampok itu karena dihajar oleh polisi.

"AS itu pada saat polisi datang mengamankan, dalam kondisi babak belur diamuk massa. Lalu, dia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, selanjutnya ia meninggal. Jadi tidak benar, polisi yang menyebabkan AS tewas," kata Mada, Selasa (26/11/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com