Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Galak, Siswa SD Mogok Belajar

Kompas.com - 25/11/2013, 17:25 WIB

PURWOREJO, KOMPAS.com - Belasan siswa kelas VI SDN 2 Winong, di Desa Winong, Kecamatan Kemiri, Purworejo, mogok belajar. Pasalnya, guru kelas mereka dianggap terlalu keras ketika mengajar dan tidak segan memberikan hukuman fisik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjogja.com di lapangan, aksi mogok belajar tersebut telah dimulai sejak Sabtu (23/11/2013). Sebanyak 16 dari 19 siswa kelas VI mendadak pulang sekolah sebelum waktunya.

"Mereka ketakutan mengikuti pelajaran Matematika setelah jam istirahat. Mereka kebanyakan kesulitan mengerjakan dan takut kena hukuman dari guru kelas VI, namanya Pak HTS," jelas seorang orangtua murid, Sofyan (32) ketika ditemui, Senin (25/11/2013).

Menurut Sofyan, HTS memang guru senior yang telah lama dikenal suka memberikan hukuman fisik. Hukuman diberikan pada siswa yang tidak menyimak pelajaran dengan baik di sekolah. Selain itu, siswa juga dihukum apabila tidak berhasil mengerjakan soal.

"Siswa yang pintar tidak kena hukuman. Namun yang kurang memahami pelajaran, biasanya kena hukuman. Karena itu, sudah dua hari yang masuk kelas hanya tiga siswa, yaitu mereka yang rangking 1-3," lanjut Sofyan.

Namun, hukuman fisik membuat kekesalan siswa memuncak. Hal itu direspons orangtua murid dengan mendatangi sekolah pada Senin pagi. Upaya mereka untuk meminta penjelasan dari sekolah terkendala kepala sekolah yang tidak berada di tempat.

"Kami meminta guru HTS mengubah sikapnya. Kekerasan tidak relevan lagi dalam dunia pendidikan saat ini. Kalau yang bersangkutan tidak mau mengubah sikapnya, kami siap memolisikan," tegas Sofyan.

Sementara itu, Kepala SDN 2 Winong, Saniyah mengatakan, pihaknya menegaskan tidak ada kekerasan maupun penganiayaan kepada siswa. Yang ada hanyalah pembinaan kepada siswa.

"Tidak ada guru yang berniat mencelakakan siswanya. Namun demikian kami akan meminta penjelasan dari guru yang bersangkutan. Apabila benar, kami akan melakukan pembinaan," katanya. (Rento Ari Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com