Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemogokan Dokter, Pasien Menumpuk di Rumah Sakit

Kompas.com - 19/11/2013, 18:53 WIB

MANADO, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa dan mogok praktik para dokter spesialis kebidanan dan kandungan Sulawesi Utara sepanjang Senin kemarin berdampak. Masyarakat mengeluh dan kecewa.

Hari Selasa (19/11/2013) pagi, pasien menumpuk di rumah sakit rujukan Rumah Sakit Dr Kandouw Malalayang, Manado.

Pemantauan kemarin melaporkan, hampir seratus pasien antre mendapatkan pengobatan dan perawatan dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Hal sama terlihat di sejumlah bagian pengobatan mata, anak, dan saraf. Para pasien datang berobat karena tempat praktik dokter spesialis tertutup selama tiga hari.

Kondisi itu berbeda dengan hari biasanya. Pasien telah antre sejak pagi sekitar pukul 07.00, padahal jam buka rumah sakit sekitar pukul 08.00.

Seorang pasien, Sartje (35), mengatakan, hari ini ia kembali ke rumah sakit setelah gagal berobat pada Senin kemarin.

Aksi demo para dokter yang meminta pembebasan dokter spesialis kandungan Dewa Ayu Sasiary Prawani (38) dari Rumah Tahanan Malendeng Manado diikuti sejumlah dokter dari keilmuan lain. Mereka kompak melakukan aksi keprihatinan.

Sekitar 500 dokter turun ke jalan untuk memprotes putusan Mahkamah Agung terhadap dr Ayu dan dua rekannya, Hendry Siagian dan Hendi Simanjuntak. Ketiga dokter kandungan dihukum 10 bulan dalam putusan kasasi, Oktober 2012. Mereka dinyatakan bersalah setelah pasien Julia Fransiska Makatey meninggal pada 2010. Sebelumnya, Ayu dibebaskan di tingkat Pengadilan Negeri Manado.

Unjuk rasa melibatkan semua dokter senior spesialis dari berbagai keilmuan, tampak para dokter spesialis mata W Batuna (73), ahli forensik dr Leonard Ratulangi (72), dan spesialis anak dr Audry Wahani serta ahli neorologi Taufik Pasiak.

Maria, seorang pasien, mengatakan, aksi demo para dokter, Se- nin kemarin, membuat pelayanan di Rumah Sakit Dr Kandouw terbengkalai. Dikatakan, sampai pukul 11.00 ruang perawatan kebidanan dan kandungan masih tertutup.

”Kami terpaksa kembali ke rumah berharap hari ini ada pelayanan,” katanya.

Direktur Rumah Sakit Dr Kandouw, Maxi Rondonuwu, menampik keterangan pasien. Menurut dia, pelayanan tetap berlangsung normal meski para dokter melakukan demo. Dikatakan, pihaknya telah menyiapkan belasan dokter di bagian kebidanan.

”Siapa bilang terbengkalai,” katanya. Dikatakan, dokter jaga di ruang bersalin ada sepuluh orang, sedangkan di bagian kebidanan terdapat 10 orang juga. Ia mengakui jumlah pasien yang berobat hari ini lebih banyak daripada kemarin. (Jean Rizal Layuck)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com