Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Bergelantungan di Jembatan Menuju Sekolah

Kompas.com - 25/11/2013, 14:48 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Sudah empat bulan ini puluhan siswa SMP Negeri I Kolaka, Sulawesi Tenggara, terpaksa bergelantungan di tali jembatan ketika berangkat ke sekolah karena jembatan yang menghubungkan kampung mereka dengan sekolah ambruk dan hanya menyisakan tali.

Para siswa mengaku mereka sebenarnya takut melakukan hal itu karena mereka menyeberangi sungai dengan ketinggian 50 meter. Tetapi mereka tidak mempunyai pilihan lain karena itulah akses tercepat ke sekolah.

“Sebenarnya ada jalan lain tetapi itu sangat jauh melingkar dan bisa-bisa kita tiba di sekoolah terlambat. Waktu jembatan ini belum rusak semua lewat sini, dan kita juga biasa diantar pakai motor sama orangtua atau kita pakai sendiri. Sekarang harus lewat tali jembatan itu. Ini sudah sekitar empat bulan, Pak,” kata Amirullah, salah satu siswa SMPN 1 Kolaka, Senin (25/11/2013).

Dia juga menambahkan paling berbahaya ketika hujan turun sebab kondisi tali bekas pengikat jembatan itu licin. "Kalau habis hujan atau sementara hujan pasti kita lebih berhati-hati lagi. Biasanya lepas sepatu agar tidak licin kita bergantung di tali itu. Terkadang orangtua kami melarang untuk berangkat sekolah tapi tidak bisa, lewat ditali jembatan ini sudah terasa biasa walaupun masih agak takut juga,” tutur Amirullah.

Secara terpisah, Lurah Balandete, Syarifuddin, menjelaskan bahwa sejak kondisi jembatan yang rusak parah sudah sering menyurat kepada pihak terkait agar adanya perbaikan dilakukan. Mengingat jembatan itu adalah akses termudah bagi warga Dusun Teppoe untuk mengakses dunia luar. Terlebih lagi bagi para siswa yang tiap harinya bergelantungan untuk mencapai sekolah mereka.

Namun hingga kini belum ada tanggapan yang berarti. “Memang dulu ada proyek Rp 1 miliar, katanya untuk jembatan tersebut tapi hingga kini tidak pernah terdengar lagi. Jadi anak-anak mau ke sekolah harus lewat di tali besi penyangga jembatan itu. Hanya itu yang tersisa. Harapan kami agar cepat ada perhatian dari Pemda,” cetusnya.

Sementara itu, pihak dari Dinas Pekerjaan Umum tidak bersedia memberikan keterangan terkait masalah tersebut. Bahkan salah satu staf dari Dinas PU saat ditemui Kompas.com menolak untuk berkomentar dengan alasan itu wewenang dari Kepala Dinas. “Silakan langsung tanyakan sama Kepala Dinas kalau terkait masalah jembatan itu,” jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com