Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya, mengatakan pemerintah maupun masyarakat tidak memiliki pengalaman terhadap bahaya Gunung Guntur karena gunung ini sudah ratusan tahun tidak meletus.
"Gunung Guntur sudah beberapa kali naik status dan kami tidak punya pengalaman menghadapinya. Tujuan TTE ini untuk menguji kemampuan teoritis para aparat dan petugas dalam menanggapi situasi. Insya Allah akhir November kami gelar," kata Dikdik.
Penyiapan skenario lapangan melalui TTE ini, kata Dikdik, memungkinkan untuk menguji situasi hipotetis tanpa menimbulkan gangguan di masyarakat. "Simulasi lapangan dengan melibatkan masyarakat langsung tentu akan segera kita lakukan, tetapi itu butuh banyak persiapan. Kami TTE dulu untuk aparat," jelasnya.
Guna mendukung kegiatan TTE tersebut, pihak BPBD, lanjut Dikdik, tengah memutakhirkan data penduduk di sekitar Gunung Guntur, inventarisasi infrastruktur jalan untuk rute evakuasi, penyediaan lahan evakuasi, sarana kesehatan, dan kesiagaan SDM.
Kegiatan itu juga akan melibatkan para personel Polri dan TNI khususnya yang bertugas di tujuh kecamatan di sekitar Gunung Guntur, yakni Leles, Samarang, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Kadungora, dan Garut Kota. "Kami menekankan pemahaman tugas kepada para aparatur, sesuai fungsi pada kedinasan atau instansinya. Dengan demikian, jika hal yang tidak diizinkan terjadi, semua sudah siap," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.