Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Pemerintah, Warga Tanam Pohon di Jalan Rusak

Kompas.com - 13/11/2013, 23:25 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com - Warga Jalan Untung Suropati, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar aksi protes kepada pemerintah Samarinda, karena jalan rusak dan berlubang. Aksi protes dilakuakn dengan cara menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.

Pantauan Kompas.com di lapangan, ada sekitar lima pohon pisang yang ditanam warga. Di setiap pohon pisang disematkan poster bertuliskan protes dan spanduk berisi kalimat menagih janji pemkot. Padahal sebagian Jalan Untung Suropati tersebut sudah dicor semen, namun yang berlumpur dan berlubang malah dibiarkan.

Ditambah dengan adanya pembangunan salah satu mal di kawasan tersebut, membuat jalan yang sudah diperbaiki tetap tergenang banjir bila hujan. Warga yang berada di sekitar jalan tersebut mengeluh dengan melakukan aksi menanam pohon pisang.

“Pemerintah ini lucu, Jalan Untung Suropati memang disemenisasi (dicor semen), tapi kenapa separuh-separuh. Dulu jalan ini tidak pernah banjir, tapi sekarang banjir dikarenakan penyemenan yang separuh-separuh,” jelas Marwoto, salah satu ketua RT di kawasan tersebut, Rabu (13/11/2013).

Menurut Marwoto, jalan berlubang dan berlumpur rawan kecelakaan. Para pengendara sepeda motor sering terjerembab dan terjatuh bila tidak sengaja melintas di atas lubang. Bahkan, jika banjir datang, lubang tidak terlihat, sehingga mobil dan truk yang lewat pasti terjebak.

“Mohon perhatian agar jalan kami diperbaiki. Sebab, selama ini kami merasa seperti anak tiri karena proses semenisasi yang tidak rata. Padahal, sejak awal, kami sudah beraksi menuntut perbaikan jalan. Karena, saat hujan jalan kebanjiran dan berubah menjadi kubangan lumpur, pengendara motor sering terjatuh di jalan rusak ini,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com