Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Identitas Jasad Pria Penuh Luka di Kebun Karet

Kompas.com - 07/11/2013, 08:28 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Hasil penyelidikan polisi terhadap pria yang diduga korban pembunuhan mengungkap identitas korban. Mayat itu diketahui bernama Rabuli (25), warga Kelurahan Naram, Singkawang Utara.

Sehari-hari Rabuli diketahui bekerja sebagai pedagang buah di dekat gerbang 'Selamat Datang'. Rabuli juga sudah menikah dan memiliki seorang anak yang masih kecil.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria ditemukan tewas di kebun karet di Kelurahan Sanggau Kulur, Singkawang, Rabu (6/11/2013) sore.

Rabuli ditemukan dalam posisi telungkup bersimbah darah. Di tubuhnya ditemukan sejumlah luka senjata tajam. Ketika ditemukan, Rabuli menggunakan jas hujan plastik berwarna merah dan menggunakan celana jins.

Rabuli kemudian dibawa ke RSUD Abdu Azis untuk diidentifikasi. Jenazah Rabuli kemudian dibawa pulang oleh pihak keluarga menggunakan ambulan sekitar pukul 21.30 WIB.

Hingga Kamis (7/11/2013) dinihari, polisi masih memeriksa saksi-saksi serta keluarga Rabuli terkait pembunuhan tersebut. Istri Rabuli, Sri Wahyuni (22) atau yang disapa Yuni turut menjadi saksi dalam pemeriksaan ini.

Kepada Kompas.com, Yuni menceritakan bahwa suaminya tersebut mulai keluar rumah sejak pukul 14.00. "Dia (korban) bilang mau bayar motor. Katanya orang yang nagih sudah ada di pasar. Dia juga ada bawa buah durian, saya tanya punya siapa, katanya punya temannya yang lain," kata Yuni tengah malam usai menjalani pemeriksaan.

Berdasarkan keterangan Yuni, sebelum berangkat suaminya tersebut sempat meminta sejumlah uang kepadanya. Uang tersebut akan digunakan untuk membayar pelunasan sepeda motor yang digunakan Yuni.

"Pagi-pagi sekali yang punya motor nelpon, minta bayar pelunasan motor. Kata suami saya, kalau mau dilunaskan, si pemilik suruh bawa BPKB motornya," ungkap Yuni.

Yuni mengaku baru mendapat kabar sekitar pukul 19.00, dari anggota polisi yang datang ke rumahnya. "Tadi habis isya ada polisi datang kasih kabar. Tadi sehabis suami saya berangkat, sekitar jam 4 sore sampai menjelang maghrib saya coba telepon suami saya, tapi handphone-nya sudah tidak aktif lagi," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih terus menyelidiki kasus pembunuhan yang menimpa pedagang buah tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com