Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minibus Pengiring Pengantin Masuk Jurang, 10 Orang Terluka

Kompas.com - 30/10/2013, 23:15 WIB


PONOROGO, KOMPAS.com — Sebanyak 10 penumpang minibus bernopol W 7829 AC yang dikemudikan Anang Wijaya (50), warga Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, terpaksa dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Harjono, Kabupaten Ponorogo, Rabu (30/10/2013) petang.

Ini menyusul minibus yang ditumpangi 13 orang rombongan pengiring pengantin, yang melaksanakan perjalanan pulang dari Pacitan menuju Jombang, terperosok dan masuk jurang sedalam 7 meter di Jalan Raya Slahung-Ponorogo, Dusun Gembes, Desa/Kecamatan Slahung.

Dugaan sementara, kecelakaan tunggal ini selain disebabkan rem minibus blong, juga rem tangan tidak berfungsi normal. Selain itu, sopir tidak menguasai medan saat melintas di jalur tanjakan, menurun, dan tikungan di jalur perbukitan batu cadas itu.

Sebanyak 10 penumpang yang mengalami luka berat dan ringan itu adalah Lailatul Maghfiroh (21) luka bagian pelipis kanan dan paha robek; Suparhadi Mustofa (37) luka bagian pelipis dan tangan; Aminatun Khasanah (26) luka bagian pelipis dan lengan; Kholifah (31) luka-luka ringan; Abdul Ghofur (35) luka bagian pelipis, dagu dan tangan kiri patah; Fathurohman (40) patah tulang tangan; Urifah (42) luka patah tulang tangan; dan Jihan (4) luka sobek bagian bibir.

Semua korban merupakan warga Dusun Kalianyar, Desa/Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Awak dan kru minibus yang terluka adalah Anang Wijaya (50) yang luka di bagian pelipis, tangan, serta sesak napas dan Budi (27) luka sobek di bagian kepala hingga dijahit tim medis di sejumlah titik.

Korban selamat dan tak mengalami luka-luka sama sekali adalah Sudarsono (33), warga Dusun Kalianyar, Desa/Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, serta Ahmad yani (30) dan Dian (24), keduanya warga Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.

Awalnya, rombongan pengiring pengantin ini pulang dari acara resepsi pernikahan di Kabupaten Pacitan. Saat perjalanan sampai lokasi kejadian, yang kondisi jalannya menurun dan menikung, tiba-tiba rem minibus tak berfungsi sehingga bus langsung masuk jurang sedalam 7 meter di kiri jalan itu. Sebelum masuk jurang, minibus naas tersebut sempat menabrak sejumlah pohon di tepian jalan raya itu.

"Saya tidak tahu itu daerah mana lokasi kejadiannya. Tiba-tiba saat jalan turun dan menikung mobil langsung melaju kencang. Katanya tidak bisa direm lagi hingga terperosok jurang setelah menabrak pepohon di tepian jalan itu. Saya takut saat di dalam bus. Makanya saya memegangi anak saya (Jihan) yang terluka ini," terang penumpang yang duduk di bangku nomor 3 dari depan, Lailatul Magfiroh, Rabu (30/10/2013).

Saksi Ahmad Yani yang masih kru minibus sekaligus teman sopir ini mengaku membawa rombongan pengiring pengantin dari Jombang ke Pacitan. Saat itu, rombongan pengantin sudah sampai di Pacitan dan acara pertemuan pengantin selesai. Dirinya tidak tahu lewat jalan mana jika hendak pulang ke Jombang itu.

"Tadi waktu di atas bukit, mobil masih nekat jalan meski jalan naik turun dan menikung. Akan tetapi, setibanya di lokasi kejadian itu mobil sudah tidak bisa direm. Kata sopir remnya blong dan bau sangit dari kampas rem," katanya.

Sementara, sopir minibus, Anang Wijaya yang masih diberi oksigen karena merasa sesak napas, menjelaskan, saat kejadian mobil yang dikemudikan remnya blong. Padahal, saat itu posisi mobil ada di perbukitan dan dalam posisi di jalur menurun dan menikung.

"Saya baru kali ini melintasi jalan itu. Saat itu rem blong dan hand rem tidak berfungsi. Kami pun panik. Untung masih banyak pohon di tepi jalan. Kalau tidak, kemungkinan akan masuk jurang lebih dalam lagi," ungkapnya terbata-bata.

Kanit Laka Polres Ponorogo Ipda Miseri menegaskan, kecelakaan minibus masuk jurang itu karena sopir tidak mengenal medan di jalur kecelakaan itu. Alasannya, sopir merupakan warga asal Kabupaten Gresik sehingga sopir kurang menguasai medan. Selain itu, kecelakaan juga disebabkan rem blong dan rem tangan tak berfungsi normal.

"Yang jelas kecelakaan yang menyebabkan belasan orang luka-luka itu rombongan pengiring pengantin dari Pacitan. Sampai malam ini, mobil belum bisa dievakuasi karena kondisi gelap. Besok baru bisa dievakuasi. Yang penting penumpang sudah dievakuasi semua dan kasus ini masih dalam penyelidikan kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com