"Kebiasaan anak saya ini sejak usia dua bulan, saat bisa jalan sendiri, terus suka ngambil kapur yang ada di dinding rumah," kata ibu kandung Yulianita, Atin (24), di rumahnya, Kampung Pondokwaru, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, Selasa (17/9/2013) pagi.
Atin mengatakan, kebiasaan anaknya baru diketahui saat anaknya mulai bisa berjalan, kemudian dengan sendirinya mencari serpihan kapur dinding rumah yang terkelupas. Serpihan kapur tersebut, kata Atin, oleh anaknya dimakan.
Kebiasaan tersebut terus terjadi hingga sekarang berusia dua tahun dua bulan. "Kalau dilarang jangan makan kapur, anak saya marah-marah, akhirnya kebisaan makan kapur terus dilakukan anak saya sampai sekarang," ujar Atin.
Sejak mengetahui kebiasaan makan kapur itu, Atin mengaku belum pernah membawa anaknya ke puskesmas atau ke dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatannya, meskipun dia mengaku sempat khawatir kesehatan anaknya akan terganggu saat sudah besar nanti.
Atin mengungkapkan, kebiasaan anaknya itu tidak mengganggu pada kebiasaan lain, seperti minum dan makan berbagai jenis makanan yang sering dikonsumsi anak seusianya.
Bahkan, menurut Atin, porsi makan anaknya itu cukup banyak dan berat badannya normal sama seperti anak seusia pada umumnya seberat 10,9 kilogram. "Makan nasi biasa banyak, suka makan bakso juga, dan makan-makanan lainnya, berat badannya juga tidak kecil, 10 kilo lebih," katanya.
Sampai sekarang, kondisi fisik balita ini terlihat nomal dan setiap harinya selalu bermain dengan anak-anak lainnya. Bahkan, kedua orangtuanya dan tetangga sekitar menilai kebiasaan bocah ini sudah tak aneh lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.