Ajang "Duta Wisata" Dinilai Sebagai Pemborosan

Salah satunya, dari DPRD setempat yang menilai bahwa tidak ada manfaat yang signifikan pasca kompetisi tersebut. Bahkan pemilihan Duta Wisata itu dianggap hanya sebagai ajang pemborosan APBD semata.

"Selama ini tidak ada manfaat yang jelas dari adanya Duta Wisata. Bahkan, Duta Wisata justru hanya sebagai simbol saja. Mereka sering kali hanya dilibatkan dalam acara-acara protokoler kepemerintahan," tandas Edy Sutrisno, anggota DPRD Kota Magelang, Selasa (27/8/2013) kemarin.

Meskipun Edy mengakui, pada dasarnya penyelengaraan pemilihan duta wisata memiliki tujuan yang positif. Sebab, bisa dijadikan sarana promosi bidang pariwisata. Namun, Edy menyarankan, ada anggaran bagi duta wisata ini agar bisa melakukan tindakan riil demi pengembangan sektor pariwisata. Sehingga, tidak hanya dijadikan simbol yang tidak merakyat.

"Yang kita butuhkan sebenarnya adalah keberhasilan pariwisatanya, bukanlah Duta Wisata," ujar Politisi Partai Demokrat itu.

Edy juga menilai, Duta Wisata belum mampu merangsek ke dalam pembangunan pariwisata dan pelestarian budaya daerah. Sebab, mereka tidak pernah diberikan kajian maupun strategi untuk mempromosikan wisata.

”Buktinya, promosi pariwisata dari duta wisata sampai sekarang masih parsial (sebagian). Sehingga sudah menyimpang dari tujuan elementernya. Kalau sudah begitu, artinya pemerintah sudah melakukan pemborosan APBD dan tidak bersikap pro-rakyat,” tandasnya.

Meski begitu, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Magelang sudah merencanakan untuk menggelar pemilihan duta wisata, September mendatang. Sebab, selain menjadi agenda tahunan di Kota Sejuta Bunga ini, pemilihan duta wisata tetap akan diselenggarakan dalam rangka mengangkat potensi pariwisata.

Setidaknya, penjelasan itu yang diungkapkan Catur Sahwayo, Sekretaris Disporabudpar Kota Magelang. Menurut Catur dalam perhelatan itu, akan disediakan hadiah jutaan rupiah bagi duta wisata terpilih.