Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 1,6 Tahun Tewas Terjatuh dari Gedung Lantai Tiga

Kompas.com - 27/08/2013, 20:29 WIB

BATAM, KOMPAS.com — Aprilia (1,6), anak pertama Arianto Purba, akhirnya mengembuskan napas terakhir, Selasa (27/8/2013) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Ia terjatuh dari lantai tiga di Komplek Nagoya Paradise Blok N Nomor 14 Nagoya pada Senin (26/8/2013) sekitar pukul 18.30 WIB.

Belum jelas penyebab yang membuat bayi ini akhirnya terjun bebas dari lantai tiga ruko yang berada di depan Hotel Newton tersebut. Namun informasi yang dikembangkan Tribun Batam di lapangan menunjukkan bahwa bayi itu terjatuh akibat terlepas dari gendongan pamannya yang belakangan diketahui bernama Joni (12).

Seketika itu, Apri, panggilan akrab bayi tersebut, langsung terjatuh dari lantai tiga ruko tersebut. Korban sempat terempas di atap teras lantai dua dan lantai satu hingga akhirnya menghantam sepeda motor yang terparkir di parkiran depan ruko tersebut, dan kemudian terempas ke aspal.

Bahkan atap teras lantai dua terlihat jebol akibat empasan bayi malang itu. "Bunyinya seperti barang berat jatuh dan seketika itu terdengar teriakan orang minta tolong dan berteriak anak saya jatuh," kata Anggi, salah satu saksi mata.

Begitu melihat bunyi keras itu bersumber dari bayi yang terjatuh, spontan Anggi dan warga sekitar langsung mengangkat bayi malang itu.

"Kondisi kepala bagian belakangnya lembek dan tangan serta kakinya sudah dalam kondisi patah. Bahkan lehernya sempat terkulai, beruntung Mas yang membantu bersama saya cepat memegang lehernya dan akhirnya kami bawa ke RS Budi Kemuliaan untuk mendapatkan pertolongan," ungkapnya.

Susanti, saksi mata lainnya, mengaku bahwa Apri dan pamannya memang kerap bermain di teras lantai tiga tersebut. Bahkan terkadang, pamannya, Joni, suka mendudukkan Apri di tembok pagar lantai tiga itu yang tingginya diketahui setengah meter.

"Sudah kerap saya peringatkan, tapi anak itu tetap saja membandel. Bahkan dua hari lewat saat saya menyapu, saya juga melihat Joni mendudukkan Apri di pagar tembok tersebut. Sempat saya tegur dan akhirnya Joni membawa ponakannya itu kembali masuk ke dalam," kata Susanti.

Untuk posisi korban saat terjatuh, Susanti menyebutkan dalam kondisi terlentang. Bahkan, sama sekali tidak terlihat ada darah yang keluar.

"Begitu terjatuh, kondisi korban dalam kondisi terlentang dan mata tertutup. Bahkan sama sekali tidak ada terlihat darah yang keluar sedikitpun," ungkap Santi.

Arianto Purba hanya bisa bersedih sembari mengurus proses untuk mengeluarkan putrinya tersebut.

"Saya lagi mengurus pemulangan jenazah, dan rencananya akan saya bawa ke Batuaji di kediaman keluarga dan nantinya akan dikebumikan di TPU Sei Temiang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Polsek Lubuk Baja Komisaris Aris Rusdiyanto menuturkan sampai saat ini kasus Aprilia masih dalam penyelidikan.

"Masih dalam lidik anggota, jadi belum bisa dipastikan apa penyebab sebenarnya," kata Aris.

Bahkan, Aris sempat mengaku belum mendapatkan laporan dari anggotanya. "Ini aja saya tahunya dari rekan-rekan media," ujarnya. (mau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com