Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Didesak Ambil Sikap Tegas atas Tragedi Mesir

Kompas.com - 23/08/2013, 17:59 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — "Selamatkan Mesir!", "Kembalikan Mursi!" "Hancurkan Al Sisi!", begitu pekik ribuan massa yang tergabung dalam Masyarakat Magelang Peduli Kemanusiaan (MMPK) saat menggelar aksi solidaritas untuk Mesir di pertigaan Palbapang Mungkid, Kabupaten Magelang, Jumat siang (23/8/2013).

Dalam orasi, mereka menuntut Presiden SBY dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk berperan aktif mengembalikan hak demokrasi Mesir yang disandera militer pimpinan Jenderal Abdul Fatah Al Sisi serta mengecam pembantaian Muslim pro-Mursi.

Selain berorasi, mereka juga melakukan aksi teatrikal menggambarkan bagaimana nasib umat Muslim pro-Mursi ketika ditembaki dan dianiaya. Mereka pun mengusung berbagai poster yang berisi dukungan kepada rakyat Mesir, kecaman terhadap militer Mesir, serta dukungan kepada presiden Mesir terpilih, Muhammad Mursi.

MMPK sendiri terdiri dari Mitra Cendikia Muda (MCM), Persaudaraan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI), Relawan Indonesia (Relindo), Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), Lazis Magelang, Persaudaraan Muslimah (Salimah), dan Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI).

Koordinator aksi Ahmad Setiadi mengatakan, aksi tersebut merupakan ungkapan keprihatinan masyarakat Magelang atas gejolak yang terjadi di Mesir yang menimbulkan banyak korban meninggal.

"Kami ingin menyerukan kepada masyarakat tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi di Mesir. Bahwa demokrasi yang sedang tumbuh di Mesir dengan terpilihnya Presiden Mursi telah dirampas dengan kejam oleh militer Mesir," kata Ahmad di sela-sela aksi.

Dengan tegas Ahmad mendesak Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Presiden SBY, untuk menyatakan sikap secara resmi. Bahkan jika perlu, kata Ahmad, Presiden menyampaikan kecaman atas tindakan kekerasan yang dilakukan militer Mesir. Sebab, lanjut Ahmad, sejarah telah mencatat bahwa Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Jangan sampai kita sebagai Bangsa Indonesia dinilai sebagai bangsa yang tidak tahu diri, tidak berterima kasih ke hadapan Mesir. Kita ini telah berutang budi kepada rakyat Mesir," tandas Ahmad.

Ditambahkan Hamdan, salah satu tokoh masyarakat, rakyat Mesir saat ini tengah dijajah oleh militer mereka sendiri. Di Mesir sedang terjadi pelanggaran HAM, hukum, serta tindakan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh militer Mesir.

"Harusnya militer Mesir mencontoh militer Indonesia yang senantiasa melindungi rakyat. Hidup militer Indonesia," teriak Hamdan yang diikuti pekikan "Allahu Akbar" dari peserta aksi lainnya.

Selain itu, Hamdan juga meminta kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak melupakan sejarah bahwa rakyat Mesir telah turut mendukung kemerdekaan RI, 68 tahun silam.

"Seperti yang pernah dikatakan oleh mantan presiden pertama kita, Soekarno, 'jas merah', jangan sekali-kali melupakan sejarah," ujarnya. Dalam kesempatan itu, pihaknya mengimbau kepada umat Muslim, khususnya di Magelang, untuk turut mendoakan keselamatan bagi sesama Muslim di Mesir dan Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com