Sejak jauh hari, lanjut Umar, kepolisian telah menekan ormas tersebut agar tidak melakukan kegiatan yang tumpang tindih dengan tugas kepolisian.
"Alhamdulillah sampai hari ke 10, kami masih terus koordinasi dan Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa," kata Umar, Sabtu (20/7/2013) siang.
Jaminan tidak ada sweeping FPI itu menurut Kapolres didasari pengertian antara kedua pihak, yang telah dibangun sejak lama.
"Saya tekankan ke mereka bahwa tugas mereka hanya amar ma'ruf saja, tidak disertai nahi munkar. Kalau nahi munkar itu tugas polisi. Dan kami konsisten dengan (komitmen) itu," kata Umar.
Beberapa insiden sweeping di Garut pada tahun-tahun sebelumnya, pada akhirnya merugikan pihak FPI sendiri, ungkap Umar.
Sebab, tak jarang sweeping dilakukan orang-orang yang hanya mengatasnamakan FPI.
"Pernah salah tangkap waktu sweeping PSK, juga waktu sweeping judi sabung ayam yang ternyata bukan ayam yang dimaksud. Ternyata (kegiatan) itu bukan resmi dari FPI, melainkan simpatisan," terangnya.
Atas dasar sejumlah pengalaman itu, kata Umar, FPI Garut diminta untuk tidak melakukan sweeping guna menghindari provokasi dan potensi ditunggangi kepentingan pihak tertentu.
"Mereka bilang, yang tidak pegang KTA berarti itu bukan FPI. Makanya saya sarankan mereka jangan turun. Selama ini kalau mereka turun, juga selalu mengajak kami. Ini sebagai proteksi, agar mereka tidak didomplengi," Kapolres menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.