"Di Kalimantan, ada 10 daerah perbatasan. Artinya, di daerah itu masih rawan konflik," ujar Agus.
Konflik, kata dia, biasanya menyangkut batas wilayah. "Pada umumnya yang timbul konflik itu daerah yang batas-batas negaranya belum disepakati oleh kedua negara, pemicunya di situ," lanjutnya.
Sementara soal keamanan dan pertahanan di Pos Pemeriksaan Lintas Batas masih dapat dikendalikan dengan baik.
"Kalau lain-lain, misalnya soal lintas batas, bisa kami kendalikan," katanya.
Agus mengungkapkan, peran TNI dalam pengelolaan perbatasan tidak hanya terbatas pada pertahanan dan penjaga kedaulatan negara. TNI, kata Agus, juga berperan dalam proses pembangunan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau karena sarana dan prasarana transportasi yang kurang.
"Untuk pembangunan perbatasan, yang kami bantu adalah daerah-daerah yang sulit dijangkau. Penggunaan tenaga TNI ini dilaksanakan melalui peraturan presiden," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.