Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Psikoterapi Rukiah, Ponpes Ini Bisa Sembuhkan Ratusan Orang Gila

Kompas.com - 14/06/2017, 19:27 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

GROBOGAN, KOMPAS.com - Metode rehabilitasi sosial (resos) dengan basis penyembuhan melalui terapi spiritual dan religius dinilai ampuh untuk mengatasi para penderita gangguan kejiwaan maupun para pecandu narkotika.

Bahkan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa tertarik untuk memadukan metode rehabilitasi secara medis (panti sosial) dengan metode spiritual dan religius (pesantren) untuk menangani para penderita gangguan jiwa dan para pecandu narkotika.

Penggabungan dua metode itu dinilainya lebih manjur untuk menghentikan efek kambuh bagi para penderita gangguan jiwa serta efek ketergantungan bagi para "junkies".

Di sebuah kampung terpencil di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terdapat sebuah pondok pesantren (Ponpes) yang mayoritas santrinya adalah orang-orang mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: Bercocok Tanam Jadi Terapi Penyembuhan Orang dengan Masalah Kejiwaan

Ponpes ini khusus menangani para penderita gangguan jiwa hingga sembuh total. Mulai dari kalangan ekskutif (PNS), legislatif (DPRD), hingga para pelaku kriminalitas, termasuk residivis kasus pembunuhan. Mereka pernah dirawat sampai sembuh total di Ponpes milik Gufror Zaenuri (42) atau Gus Jibril, sapaan karibnya.

Ponpes tersebut bernama Ki Ageng Serang yang berlokasi di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Pesantren ini berdiri sejak tahun 2000 di atas lahan seluas setengah hektar milik keluarga Gus Jibril.

Prihatin banyak orang gila

Terealisasinya Ponpes Ki Ageng Serang ini berangkat dari rasa keprihatinan akan menjamurnya "orang gila" yang berkeliaran di Kabupaten Grobogan.

"Sepulang nyantri dari Jember dan Gunung Lawu, saya melihat banyak sekali orang gila telantar di wilayah Kabupaten Grobogan. Miris sekali, mereka kan juga manusia yang layak diperlakukan sepantasnya. Saya kemudian berinisiatif membangun ponpes dengan tujuan utama menyembuhkan orang gila," kata Gus Jibril, warga Desa Cingkrong kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2017).

Gus Jibril bersama beberapa rekannya kemudian mulai mengumpulkan satu per satu orang gila yang tersebar di jalanan. Saat itu, para penderita gangguan jiwa yang terlihat dibawa ke ponpes untuk disembuhkan.

"Pertama kali, kami mendapatkan 30-an orang gila di Grobogan. Kami rawat hingga sembuh. Selanjutnya permintaan mulai berdatangan. Pasien kami dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan Dinsos di Jakarta pernah melimpahkan beberapa penderita gangguan jiwa yang susah disembuhkan kepada kami. Mereka pun sembuh total. Sejauh ini pasien yang dipulangkan belum ada yang dikembalikan lagi," ujar bapak dua anak ini.

Metode penyembuhan yang diterapkan oleh Gus Jibril lebih mengutamakan upaya pendekatan kepada Sang Pencipta atau lebih dikenal psikoterapi rukiah. Pasien tahap pertama diterapi dengan cara dibiasakan diperdengarkan lantunan ayat suci Al Quran secara rutin dan sitematis (pagi, siang, sore, malam dan tengah hari).

Para penderita gangguan jiwa akut ini dikarantina di sebuah ruangan khusus. Ada tiga jenis ruangan untuk perawatan. Kelas A untuk pasien yang sembuh total, kelas B untuk pasien yang dalam proses terapi menuju kesembuhan dan kelas C untuk pasien dalam karantina khusus.

Ruangan untuk pasien lelaki dan perempuan dipisahkan. Dengan intens mendengarkan bacaan-bacaan ayat suci Al Quran yang dilafalkan secara lantang, dipercaya bisa mengembalikan keseimbangan jiwa para penderita gangguan jiwa.

Kondisi kejiwaan mereka yang kacau perlahan terurai. Ketenangan jiwa lambat laun kian mereka rasakan. Setelah para pasien dianggap nyambung untuk berinteraksi, mereka lantas diajarkan mengaji serta shalat lima waktu.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com