BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Banjarnegara mengakibatkan jalan alternatif Banjarnegara-Dieng (Wonosobo) via Pagetan longsor, Jumat (5/5/2017) dini hari.
Titik longsor terparah berada di Desa Sokaraja, Kecamatan Pagetan, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Baca juga: Longsor dan Angin Kencang Terjang Magetan-Ponorogo, 2 Rumah Roboh
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rahman mengatakan, longsor mengikis seluruh badan jalan, dan mengakibatkan jalan antar kabupaten tersebut terputus.
“Badan jalan yang longsor sepanjang 10 meter dengan tinggi longsoran 25 meter. Meski berbahaya, namun kendaraan roda dua masih bisa melintas, sedangkan kendaraan besar terpaksa harus dialihkan,” katanya.
Baca juga:
Kapolsek Pagetan, AKP Agung Setiawan ST terpaksa menerapkan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan arus kendaraan roda empat melalui dua jalur. Jalur alternatif pertama Karangkobar-Pejawaran-Pagentan warga harus memutar sejuah 60 kilometer. Sedangkan di jalur alternatif Sempol-watumalang-Pagetan, warga akan memutar sejauh 65 kilometer.
“Untuk angkutan umum, kami sudah berkoordinasi dengan ketua paguyuban untuk menerapkan sistem estafet atau langsir,” ujarnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banjarnegara, Arqom Al Fahmi mengatakan, pihaknya akan bergerak cepat untuk merekonstruksi jalan yang longsor. Pemkab pada Senin (8/5/2017) akan menganggarkan Rp 1,4 miliar untuk membangun talud konstruksi beton.
“Senin sudah mulai lelang, maksimal 15 hari ke depan sudah ada kepastian. Pos anggaran ini merupakan pengalihan dari proyek peningkatan yang sudah diplot di anggaran murni,” katanya.
Baca juga: Seorang Ibu dan Anaknya Terkubur Longsor Tebing Sungai Gendol
Sembari menunggu kepastian rekonstruksi, Ketua Komisi 3 DPRD Banjarnegara, Arif Budi Waluyo tengah berupaya berkomunikasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk meminjam lahan perkebunan milik BUMN tersebut sebagai jalan darurat.
“Ada satu jalan bekas proyek yang terdapat di tanah perkebunan milik PLN, kami berencana untuk meminjam jalan tersebut agar masyarakat tidak perlu memutar jauh lewat jalan alternatif,” ujarnya.