Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lagi Ada Perburuan Satwa di Gunung Ungaran...

Kompas.com - 15/11/2016, 15:08 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Prihatin dengan maraknya perburuan terhadap satwa, khususnya burung, di wilayah hutan di kaki Gunung Ungaran, aparat Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, mengeluarkan imbauan untuk tidak berburu satwa.

Imbauan tersebut disampaikan dalam wujud spanduk yang dipasang di sejumlah tempat strategis di desa tersebut.

Di Dusun Manikmaya, misalnya, terdapat spanduk bertuliskan "Wis ora jaman perang - ojo hobi nyangklong bedil nembak manuk." Artinya, saat ini sudah bukan zaman perang, maka jangan hobi menenteng senapan menembak burung.

Ada spanduk lain yang menyebutkan bahwa mbedak (berburu), mikat (menjebak burung dengan getah), njaring (menjaring), mbedil (menembak), menyetrum, dan meracuni hewan bukanlah perbuatan hebat.

Kepala Desa Kali Dimas Prayitno Putra mengatakan, spanduk-spanduk tersebut sudah terpasang sejak Maret 2016.

"Ini bukan spanduk larangan, tapi hanya sentilan karena sekarang di kebun-kebun di wilayah ini sudah jarang kita lihat burung-burung berkicau. Mereka sudah terdesak dan makin punah," kata Dimas kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2016) siang.

Menurut Dimas, dahulu desa di lereng utara Gunung Ungaran itu menjadi rumah berbagai jenis burung, seperti kepodang, kutilang, perkutut, puyuh, dan prenjak.

Kini keberadaan unggas itu sudah semakin jarang terlihat karena maraknya perburuan.

Ia mengatakan, tidak semua orang mendukung larangan berburu tersebut. Pada awal-awal pemasangan imbauan ini, ada sejumlah warga yang menentang.

Spanduk imbauan seringkali tidak bertahan lama karena sengaja diambil orang.

"Waktu pemasangan dulu memang ada penolakan, ada protes SMS ke saya. Ada juga spanduk yang hilang, padahal baru saja dipasang. Kita akan evaluasi hingga akhir tahun ini," kata dia.

Selain spanduk, aparat Desa Kalisidi juga membuat pamflet atau selebaran yang diletakkan di pos jaga keamanan perkebunan cengkih. Pos ini merupakan jalur yang kerap dilalui oleh para pemburu.

Pemdes Kalisidi sudah bekerja sama dengan pengelola perkebunan untuk memberikan surat imbauan tersebut kepada para pemburu yang masuk ke area perkebunan.

Imbauan ini berisi larangan menjerat, menjaring, menembak, meracun, dan menyetrum satwa di Gunung Ungaran.

Selain itu, ada juga larangan untuk tidak mengambil sejumlah tanaman yang berfungsi sebagai penyimpan air, seperti kaktus dan akasia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com