Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Tahun Jalan Rusak, Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati

Kompas.com - 01/08/2016, 18:50 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Nggelu, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mendatangi kantor Bupati setempat, Senin (1/8/2016). Mereka menuntut pemerintah setempat segera memperbaiki ruas jalan yang rusak di wilayah mereka.

Pengunjuk rasa menilai bahwa pemerintah Kabupaten Bima kurang tanggap terhadap kondisi jalan yang telah rusak sejak 13 tahun silam itu.

"Kami sudah sering mengeluhkan masalah jalan ini, tapi pemerintah tidak tanggap. Jalan di Desa Nggelu ini sudah rusak parah sejak lama dan sampai sekarang belum pernah diperbaiki," kata Admin, koordinator pengunjuk rasa.

Menurut dia, jalan penghubung Kecamatan Lambu dan Kecamatan Langgudu itu berlubang dan penuh bebatuan berserakan. Hal itu menyulitkan dan membahayakan pengendara untuk berlalu lintas.

"Apalagi di saat musim hujan, warga terpaksa harus turun mendorong kendaraannya karena takut jatuh terpeleset," kata Admin.

Setelah itu, massa menggelar doa bersama di depan kantor Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri dengan harapan dapat mengetuk hati pemerintah untuk menerima aspirasi mereka.

Saat menerima para demonstran, Sektretaris Daerah Kabupaten Bima Taufik HAK mengatakan bahwa pemerintah pusat sudah menganggarkan dana perbaikan jalan nasional sepanjang 15 kilometer di desa itu. Namun, anggaran hanya cukup untuk perbaikan sepanjang 1 kilometer.

"Dari awal kami sudah usulkan ke pemerintah pusat agar jalan itu bisa diperbaiki. Namun, karena keterbatasan dana, pemerintah pusat dengan kemampuan keuangan hanya 1 kilometer," kata Taufik.

Taufik berupaya agar perbaikan jalan itu tuntas pada 2017 dengan mengusulkannya ke Kementerian Pekerjaan Umum. Total dana yang dibutuhkan senilai Rp 20 miliar.

"Kami berharap usulan kami nanti bisa diterima oleh Pemerintah pusat dengan memberikan penambahan anggaran. Sebab, kondisi jalan di Kabupaten Bima, terutama akses jalan di Desa Nggelu, belum sepenuhnya ditangani karena rendahnya anggaran yang dialokasikan dibandingkan jalan yang ada," kata Taufik.

Setelah mendapat tanggapan dan janji dari pemerintah setempat, massa berangsur pulang dan membubarkan diri. Namun, mereka mengancam akan kembali menggeruduk kantor Bupati Bima jika janji pemerintah tak kunjung ditepati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com