“Dulu ada masalah harga tiba-tiba melonjak. Setelah ricuh baru operasi pasar. Tindakan yang diambil rata-rata telat. Makanya dengan aplikasi harga ini kita tahu pergerakan harga bisa diakses oleh kita untuk mengambil keputusan,” ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Sabtu (11/7/2015).
Pria yang kerap disapa Emil itu mengatakan, di dalam aplikasi ini, masyarakat bisa melihat mulai dari harga sembako, seperti minyak goreng, beras, bawang merah, cabai merah, daging sapi, dan ikan, hingga sayuran.
Tak hanya harga, aplikasi ini memuat harga termurah dan termahal di pasar-pasar tradisional di Kota Bandung, misalnya harga cabai merah di Pasar Ciroyom akan lebih murah dibanding Pasar Sederhana.
“Penggunaannya sederhana dan kita lebih mudah mengendalikan harga. Karena ketika harga mulai terlihat tidak wajar, keputusan operasi pasar lebih cepat diambil,” tuturnya.
Sementara itu, Dirut PD Pasar Bermartabat Rinaldi mengatakan, untuk saat ini belum semua pasar tradisional di Kota Bandung bisa dipantau dalam situs ini. Pasar-pasar tradisional besar yang baru terdaftar yakni Pasar Cicadas, Pasar Mohammad Toha, Pasar Sadangserang, Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, Pasar Ciroyom, dan Pasar Andir.
Menurut Rinaldi, pasar induk tidak masuk dalam situs tersebut karena pasar induk menjual barang secara grosir sehingga perbandingannya tidak akan linier.
Ani, salah satu ibu rumah tangga asal Cibiru Kota Bandung, mengaku gembira dengan aplikasi ini. Pasalnya, dia bisa memutuskan akan masak dan belanja apa serta menyesuaikan uang atau jika dana sedang tidak mendukung, dia bisa membatasi belanja dari rumah.
“Kalau ibu-ibu seperti saya kadang sampai pasar bengong. Mau beli apa ya. Sedangkan untuk melangkah dari tempat sayuran ke tempat daging atau ikan agak jauh. Sehingga lama di pasar untuk bengong dan bolak-balik,” ucapnya.
Tapi aplikasi ini nantinya akan memotong waktu belanja saya dan mengurangi pengeluaran yang tidak dibutuhkan.
“Biasalah ibu-ibu, kadang suka belanja yang sebenarnya tidak dibutuhkan,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.