Calon saksi itu menghubungi anggota P2TP2A, Siti Sapurah. "Dia kenal Yvonne pada saat Engeline dinyatakan hilang. Saksi ini terkait penggalangan dana untuk menemukan Engeline. Diduga Yvonne tahu soal Engeline ini tidak hilang tapi dibunuh," kata Siti Sapurah usai melakukan pertemuan tertutup dengan C di sekitar Polda Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (4/7/2015).
Melalui Siti yang akrap dipanggil Ipung, C menerangkan bahwa awal mulanya kenal Yvonne melalui media sosial fan page di Facebook dengan topik Find Angeline-Bali's Missing Child. Pria itu Australia itu kemudian menghubungi Yvonne dan bersedia membantu mencari dan melakukan penggalangan dana.
"Yvonne menjual kehilangan Engeline untuk mendapatkan uang. Dia (Yvonne ) minta uang terus dengan nomor rekening untuk ditransfer. Tapi C belum sempat mentransfer uangnya tapi ada bukti SMS. Alasan C tidak mentransfer uang ke Yvonne setelah C datang langsung ke TKP di Jalan Sedap Malam Denpasar," kata Ipung.
Menurut C, sebagaimana dikutip Ipung, Yvonne sudah menghubunginya melalui telepon dan SMS sekitar 20 kali. SMS yang dikirim Yvonne isinya antara lain meminta uang yang katanya untuk tebusan Engeline. Besaran permintaannya bahkan sampai sebesar Rp 150 juta.
Setelah memperlajari gerak gerik Yvonne, C menduga bahwa hilangnya Engeline telah dibisniskan untuk mendapatkan uang. Hari Senin, C akan datang ke Polda Bali untuk menjadi saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.