Setibanya para ABK ditempatkan di rumah penampungan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual bersama ratusan ABK asal Myanmar yang sebelumnya dievakuasi dari Benjina.
Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual, Mukhtar, saat dihubungi dari Ambon, Rabu siang, mengatakan 25 ABK asal Myanmar itu diangkut dari Dobo dengan menggunakan dua kapal Patroli Hiu Macan milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Tadinya ada 30 ABK yang seharusnya dievakuasikesini namun yang tiba hanya 25 ABK, saat ini mereka telah ditampung di PPN Tual,” kata Mukhtar.
Dia mengungkapkan, setibanya di Tual, puluhan ABK ini langsung didata da menjalani pemeriksaan medis oleh staf kedutaan Myanmar dan juga petugas kesehatan setempat.
”Saat ini mereka sedang didata dan diperiksa,” ujarnya.
Menurut dia, hingga kini pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk pihak kedutan untuk proses pemulangan ratusan ABK tersebut. Soal kapan ratusan ABK korban perbudakan akan dipulangkan Mukhtar belum dapat memastikannya namun dia mengaku pihaknya masih terus melakukan koordinasi.
“Soal pemulangan mereka saya belum tahu, ini masih dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Ke-25 ABK asal Myanmar ini sempat berada di Benjina, namun karena mengalami penyiksaan mereka akhirnya memilih lari ke Dobo Kepulauan Aru sebelum akhirnya dievakuasi ke Tual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.