Rispandi menjelaskan, segerombolan orang itu melancarkan aksinya sekitar 100 meter dari depan SMAN 4 Pamekasan. Rispandi dan Febri berjalan ke arah kota Pamekasan setelah jam pulang sekolah karena ada keperluan.
"Di depan SMAN 4 saya dan Febri dihadang. Febri ditusuk bagian perutnya, tapi berhasil menangkis hingga pisau pelaku terlempar. Tiba-tiba dari belakang ada pelaku lainnya yang membacok di bawah pundak Febri," terang Rispandi.
Setelah Febri terkapar, Rispandi hendak menolong Febri. Namun dari belakang ada yang menghantam Rispandi dengan batu hingga terluka.
Setelah melukai Febri dan Rispandi, gerombolan yang jumlahnya kurang lebih 10 orang itu kemudian melarikan diri ke arah utara mengendarai sepeda motor. Sementara Febri dan Rispandi dilarikan ke Rumah Sakit dr Slamet Martodirdjo, Pamekasan.
Salah satu teman Febri lainnya yang enggan disebut identitasnya mengaku, Febri sempat ditelepon untuk memberitahukan ada segerombolan preman yang membuntutinya dari belakang setelah keluar dari pintu halaman sekolah. Namun Febri tidak mengangkat panggilan telepon itu. Saat sampai di depan SMAN 4, gerombolan itu langsung menghadang dan mengeluarkan pisau.
Sementara itu, aparat Polres Pamekasan belum ada yang bisa diwawancara. Hingga berita ini ditulis, kondisi Febri semakin kritis. Sedangkan Rispandi tetap sadar dan luka di kepalanya sudah diobati dan dijahit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.