“Dari penderita sebanyak itu, 26 di antaranya merupakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa,” ungkap Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis, Kamis (25/9/2014).
Menurut Yumarlis, kalangan pelajar dan mahasiswa yang tertular penyakit mematikan tersebut, paling banyak disebabkan karena penggunaan narkoba dengan jarum suntik dan seks bebas.
“Untuk meminimalisir jumlah tersebut, kami terus melakukan sosialisasi kepada kalangan pelajar dan mahasiswa, akan bahaya penyakit HIV/AIDS. Kami juga minta orangtua untuk ikut berperan aktif, memantau kegiatan putra-putrinya ketika berada di luar rumah sebab peran orang tua di sini sangat penting,” ujar dia.
Dia menambahkan, dengan jumlah penderita sebanyak itu, Kabupaten Jember dinyatakan masuk zona merah penderita HIV/ AIDS di Jawa Timur.
“Di Jawa Timur, kita (Kabupaten Jember) masuk urutan nomer lima setelah Surabaya, Malang, Banyuwangi, dan Tulungagung,” katanya.
“Kami terus berusaha semaksimal mungkin agar jumlah penderita HIV AIDS di Jember tidak semakin banyak, untuk itu diperlukan juga partisipasi masyarakat, agar ikut mengkampenyekan bahaya penyakit ini,” tambahnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.