Tujuh siswa ini menjalani UN di hari pertama, Senin (14/4/2014) dengan soal yang dibacakan oleh para petugas.
"Ada tujuh siswa berkebutuhan khusus di MAN Maguwoharjo," kata Kepala Sekolah MAN Maguwoharjo Sleman Aris Fu'ad.
Aris menuturkan, ketujuh siswa berkebutuhan khusus yang menempati ruang 9 dan 10 itu memang terbiasa dengan sistem mendengarkan. Bahkan, mereka belajar di rumah juga dengan mendengarkan rekaman.
"Mereka menolak menggunakan naskah braile. Siswa lebih nyaman dengan mendengar karena kebiasaan," tegas Aris.
Mengacu kepada kenyamanan dan permintaan siswa, Aris lantas mengajukan permohonan ke Dikpora DIY agar pelaksanaan ujian untuk siswa berkebutuhan khusus dapat dilakukan dengan sistem dibacakan petugas.
"Kita ajukan permohonan dan disetujui. Yang terpenting siswa merasa nyaman mengerjakan UN," kata Aris.
Aris mengungkapkan, dengan metode dibacakan, Dikpora DIY pun memberikan tambahan waktu pengerjaan soal selama 45 menit, untuk siswa berkebutuhan khusus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.