Sejak Kamis pagi, Imam langsung diamankan di Mapolsek Sukun. Berdasarkan keterangan Miskan, kakak ipar Piana, sesungguhnya hubungan Imam dan Piana tidak bermasalah. "Setahu saya, keduanya damai-damai saja. Tak pernah ada cekcok keluarga," kata Miskan.
Bahkan, sosok Imam tergolong baik kepada keluarga dan tetangganya. "Orangnya pendiam," kata Miskan lagi. "Saya sendiri tidak percaya jika Imam tega membunuh istrinya sendiri. Karena Imam orangnya baik," sambungnya.
Jenazah Piana, langsung dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Imam dan Piana kini sudah mempunyai dua anak. Satu anak masih duduk di bangku SMA dan satu anak lagi sudah lulus SMA.
Berdasarkan pengakuan para tetangga, sebelum Piana tewas, dari rumah Imam terdengar suara pertengkaran antara Imam dan Piana. "Saat bangun tidur ada suara pertengkaran di dalam rumahnya," kata tetangga yang tak mau disebutkan namanya.
Kepala Polsek Sukun, AKP Toyib Subur mengaku belum bisa menentukan motif pembunuhan tersebut. "Motifnya masih kami selidiki dan dalami," katanya singkat.
Polisi mengamankan pisau dapur yang digunakan pelaku menusuk perut istrinya. "Kita kategorikan kasus KDRT dan kita gunakan Pasal 44 ayat 3 UU Nomor 23 tahun 2004. Ancamannya 15 tahun penjara," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.