Kabid Humas Polda Kalteng, AKBP Pambudi Rahayu, di Palangkaraya, Minggu sore, menjelaskan, kejadian berawal saat ribuan penambang emas ilegal berupaya masuk ke kawasan tambang emas milik PT IMK-Straits. Anggota brimob yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan di kawasan itu berupaya menghalau massa. Namun upaya mereka gagal. Empat orang polisi justru menjadi korban senjata tajam yang digunakan massa. Iptu Trisna Mulyana mengalami patah kaki kiri, Bripka Sukadi luka robek di kepala, Bripka Demawan patah kaki kiri, dan Bripda I Gde Okata putus jari tangannya.
Karena massa semakin anarkistis dengan menjarah dan merusak aset milik PT IMK-Straits yang berada di lokasi tambang, kepolisian pun melepaskan tembakan peluru karet. Dua dari ribuan penambang ilegal itu terkena tembakan, yakni Pitriadi dan Rojikin.
Pambudi menambahkan, empat anggota Brimob yang terluka pada Minggu pagi dievakuasi dengan menggunakan helikopter ke Palangkaraya untuk mendapatkan perawatan intensif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.