SEMARANG, KOMPAS.com - Enam organisasi buruh di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mendukung Hevearita Gunaryanti Rahayu maju di Pilkada 2024 Semarang sebagai calon petahana.
Sejumlah organisasi buruh tersebut tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Tengah (Abjat) yang terdiri dari Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan (FSPIP), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Perambangan (PSPKEP).
Selain itu juga ada Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan (FSP FARKES), Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (ASPEKINDO).
Baca juga: Respons Gus Yusuf Saat Disinggung Dipasangkan dengan Dico di Pilkada Jateng
Baca juga: Mengintip Rencana Koalisi Besar Pilkada Solo 2024, Lawan PDI-P?
Koorditor Jaringan Abjat, Aulia Hakim mengatakan, keputusan tersebut tak datang mendadak, melainkan melewati proses panjang hingga dukungan untuk memenangkan Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang muncul.
"Beberapa hal yang kami kaji, terkait isu-isu strategis, sebelum akhirnya kita saring dan menemukan tokoh yang tepat untuk diberikan dukungan yaitu, Mbak Ita," katanya, saat dikonfirmasi, Senin (1/7/2024).
Satu hal yang mendorong buruh siap memenangkan Hevearita dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwakot) Semarang adalah keberaniannya menetapkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) di atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 Tentang Pengupahan.
"Mbak Ita berani menetapkan UMK di atas PP 51, kami sangat menghargai sekali Mbak Ita memakai dasar Pancasila, itu yang membuat kami memilih satu pilihan yang bisa membawa harapan kami menjadi kenyataan," paparnya.
Baca juga: Ancaman Sanksi Pemecatan ASN dan Nomor Pengaduan Pelanggaran Pilkada Jateng 2024
Dia memandang rekam jejak Wali Kota Semarang perempuan pertama tersebut pro dengan buruh.
Ditambah, dengan keputusan rekomendasi kenaikan upah 6 persen.
"Bisa dikatakan Kota Metropolitan se-Indonesia yang paling berani di atas 6 persen hanya Kota Semarang di bawah pimpinan Mbak Ita, ini kuncinya. Beliau juga satu-satunya yang berani melakukan MoU dengan beberapa tawaran buruh, beliau berani tanda tangan," kata dia.
Dari tahun ke tahun, ketika Kota Semarang dipimpin Mbak Ita, menurutnya iklim investasi secara kasat mata terus meningkat.
Kondisi itu juga membuat kesejahteraan buruh di Ibu Kota Jawa Tengah makin tertata.
"Sebenarnya kami ingin Mbak Ita membuat keseimbangan investasi dan kesejahteraan buruh, ini Mbak Ita sudah membuka komunikasi. Menurut kami sudah memiliki prestasi track record ke belakang, dan ke depannya saya pikir bisa dipertahankan kembali menjadi wali kota," katanya.
Baca juga: Wacana Duet Dico dan Raffi Ahmad di Pilkada Jateng, Golkar: Mas Raffi Itu Belum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.