Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Kompas.com - 01/07/2024, 07:12 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada Senin (1/7/2024) pagi.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan erupsi terjadi pukul 06.45 Wita.

Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 16.2 mm dan durasi lebih kurang 12 menit 34 detik.

Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 700 meter di atas puncak sekitar 2.284 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat," ujar Kepala Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, Senin pagi.

Baca juga: Hujan Deras Landa Puncak Lewotobi Laki-laki, Warga Diimbau Waspada Banjir Lahar

Herman mengimbau kepada masyarakat yang terdampak hujan abu untuk memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Masyarakat juga diminta tetap waspada terhadap ancaman banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak. Apalagi selama beberapa hari belakangan hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah itu.

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Herman menambahkan, sampai saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di level III siaga.

Sementara itu, Pemkab Flores Timur telah memperpanjang status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki hingga 22 September 2024.

Perpanjangan status tanggap darurat bencana erupsi tertuang dalam surat Keputusan Bupati Flores Timur nomor BPBD.300.2.2.5/018/BID.KL/VI/2024 tentang penetapan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H I Rasyid menjelaskan, perpanjangan status tanggap darurat ini untuk mengantisipasi dan meminimalisasi dampak bencana yang terjadi.

Sehingga perlu dilakukan upaya penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu sesuai standar dan prosedur penanganan pada masa keadaan darurat bencana.

"Perpanjangan status siaga darurat berlaku selama tiga bulan terhitung sejak 25 Juni 2024 sampai 25 September 2024," ujar Sulastri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Tolak Dokter Asing, Dekan FK Unair Dicopot | Temuan Mayat Terbakar dan Surat Wasiat di Boyolali

[POPULER NUSANTARA] Tolak Dokter Asing, Dekan FK Unair Dicopot | Temuan Mayat Terbakar dan Surat Wasiat di Boyolali

Regional
Update Haji Kendal 2024: 4 Jemaah Meninggal di Makkah, 4 Lainnya Dijemput Menggunakan Ambulans

Update Haji Kendal 2024: 4 Jemaah Meninggal di Makkah, 4 Lainnya Dijemput Menggunakan Ambulans

Regional
Lukisan Hewan Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi Selatan, Diduga Dibuat 51.200 Tahun Lalu

Lukisan Hewan Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi Selatan, Diduga Dibuat 51.200 Tahun Lalu

Regional
Sering Bertengkar dan Tabrak Istri dengan Mobil, Suami di Tana Toraja Ditangkap

Sering Bertengkar dan Tabrak Istri dengan Mobil, Suami di Tana Toraja Ditangkap

Regional
Hasyim Asy'ari Diberhentikan Sementara sebagai Dosen Undip Selama Jadi Ketua KPU

Hasyim Asy'ari Diberhentikan Sementara sebagai Dosen Undip Selama Jadi Ketua KPU

Regional
Instansi Lambat, Sengketa Informasi Dana Desa dan APBDes Berujung Pemerasan

Instansi Lambat, Sengketa Informasi Dana Desa dan APBDes Berujung Pemerasan

Regional
100 Hektar Lahan Bekas Tambang di Kutai Timur Bakal Ditanami Jagung

100 Hektar Lahan Bekas Tambang di Kutai Timur Bakal Ditanami Jagung

Regional
Hipnotis dan Gasak Uang Warga di Pemalang, Seorang WNA Diburu Imigrasi

Hipnotis dan Gasak Uang Warga di Pemalang, Seorang WNA Diburu Imigrasi

Regional
Sejumlah Nama Mundur dari Bursa Pilkada di PKB Brebes, Ini Alasannya

Sejumlah Nama Mundur dari Bursa Pilkada di PKB Brebes, Ini Alasannya

Regional
Saat Kabupaten Grobogan Pecahkan Rekor MURI, Panen Padi Pakai Ani-ani Terbanyak

Saat Kabupaten Grobogan Pecahkan Rekor MURI, Panen Padi Pakai Ani-ani Terbanyak

Regional
Puting Beliung Jebol 4 Rumah di Babel, Warga di Pesisir Diminta Waspada

Puting Beliung Jebol 4 Rumah di Babel, Warga di Pesisir Diminta Waspada

Regional
Takut Menanjak, Truk Terguling di Kawasan Wisata Danau Sipin Jambi

Takut Menanjak, Truk Terguling di Kawasan Wisata Danau Sipin Jambi

Regional
Talut Setinggi 10 Meter di Solo Longsor, Bapak dan Anak Tewas Tertimbun

Talut Setinggi 10 Meter di Solo Longsor, Bapak dan Anak Tewas Tertimbun

Regional
Mertua Perkosa Menantu yang Terbaring Sakit di Riau

Mertua Perkosa Menantu yang Terbaring Sakit di Riau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com