Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu di Sumut Jadi Korban Penipuan hingga Rp 4 Miliar, 3 Anaknya Dijanjikan Masuk Akpol dan TNI

Kompas.com - 27/06/2024, 15:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Lestina Barus, seorang ibu rumah tangga di Sumatera Utara menjadi korban penipuan dengan modus masuk Akademi Kepolisian (Akpol) dan calon perwira TNI prajurit karir.

Total kerugian Lestina mencapai Rp 4 miliar dengan rincian Rp 3 miliar untuk satu orang anaknya yang daftar di Akpol dan Rp 1 miliar untuk dua anaknya yang daftar calon perwira TNI prajurit karir.

Ketiganya adalah anak dari Lestina Barus. Ia menyebut terduga pelaku yang menipunya berinisial Praka R yang mengaku sebagai anggota TNI dan Kodam I Bukit Barisan.

Lestin mengatakan dikenalkan ke Praka R oleh seorang perempuan berinisial JP yang ia sebut sebagai istri perwira pertama di Polda Sumut yang bertugas di Polres Karo.

"Tapi yang menjembatani saya ke TNI ada perempuan ini, namanya JP, dia yang mengenalkan saya dengan Praka R ini, dan dia yang mengatakan sama saya bahwa anaknya lulus masuk Akpol melalui jalur sisipan,"kata Lestina Barus, diwawancarai di Polda Sumut, Selasa (25/6/2024).

Baca juga: 8 Warga Sulbar Diduga Jadi Korban Penipuan, Daftar Haji Plus Diberangkatkan Pakai Visa Kerja

Dugaan penipuan ini sudah dilaporkan ke Polda Sumut dengan tanda laporan STTLP/B/1363/XI/2023/SPKT/POLDA SUMUT tanggal 13 November 2023 lalu.

Kemudian, Lestina juga melaporkan ke Pomdam I Bukit Barisan dengan tanda laporan, LP/03/XII/2023 tanggal 28 Desember 2023.

Kronologi penipuan

Lestina bercerita awal dugaan penipuan yang ia alami terjadi pada tahun 2023.

Saat itu Lestina dan JP saling kenal karena sama-sama berasal dari Kabupaten Karo serta anak mereka sama-sama mengikuti seleksi penerimaan calon taruna akademi kepolisian (Akpol) tahun 2023 di Polda Sumut.

Belakangan anak Lestina dinyatakan gugur, sementara anak JP disebut-sebut lulus melalui jalur sisipan.

Lalu pada 3 Oktober 2023, Lestina berbicara dengan JP terkait kelulusan anaknya. Saat itu JP mengaku anaknya lulus taruna Akpol jalur sisipan melalui seseorang.

Baca juga: Cerita Korban Penipuan Visa Haji Ilegal: Panas Dingin Takut Ditangkap Polisi

Mendengar pernyataan JP, Lestina meminta tolong kepada JP kalau ada kuota sisipan supaya anaknya juga diluluskan.

"Dan saya minta tolong sama dia, kalau nanti ada lagi, saya bisa gak ya minta tolong anak saya dimasukkan lagi dan dia menjawab, 'iya kak, kalau nanti ada saya kabari," kata Lestina menirukan percakapan mereka saat itu.

Pada 5 Oktober 2023, keduanya kembali berkomunikasi lewat telepon. Saat itu JP mengatakan ada kuota daftar masuk taruna Akpol melalui jalur sisispan.

Saat ditanya biaya, JP menyebut sebesar Rp 3 miliar.

"Kak, kakak mau anak kakak masuk Akpol itu'. Saya bilang, saya mau, kalau ada jalan, ada kesempatan kenapa tidak saya bilang. Kemudian dijawab ada katanya. Jadi berapa saya persiapkan uangnya, saya bilang," kata Lestina.

"Dia bilang Rp 3 M. saya bilang kalo Rp 3 M sekarang gak ada duit saya, uang saya cuma sedikit kalau sekarang," sambungnya.

Usai Lestina menawar harga, JP mengatakan bahwa anaknya juga membayar Rp3 miliar supaya bisa diterima menjadi taruna Akademi Kepolisian.

Baca juga: Pelaku Penipuan Berkedok Lelang Arisan di Sambas Kalbar Ditangkap, Kerugian Korban Capai Rp 880 Juta

JP kemudian mendesak Lestina supaya langsung menyiapkan uang sebesar Rp3 Miliar dan terbang ke Magelang.

Karena Lestina cuma punya uang Rp 500 juta, JP meminta 50 persen dari Rp 3 Miliar atau Rp 1,5 Miliar sebagai uang muka.

Bahkan korban dijanjikan jika anaknya tidak lulus, maka uangnya 100 persen kembali.

"Jadi kakak datang ke Magelang, bawa uangnya, bawa kwitansi, bawa materai, bawa anak kakak, sampai di sini, kakak kasih uangnya, anak kakak langsung masuk, gitulah dibilang JP ini," kata dia.

Lalu pada 6 Oktober 2023, Lestina beserta suami serta anaknya berangkat dari Medan ke Magelang dan menginap di salah satu hotel.

Sekirar jam 09.00 WIB, JP datang ke hotel bersama dua orang yakni DP serta seorang laki-laki yang diketahui sebagai Praka R, diduga personel Kodam I Bukit Barisan.

Baca juga: 24 WNA di Bali Ditangkap Imigrasi, Langgar Izin Tinggal dan Terindikasi Lakukan Penipuan

Lestina pun meyerahkan uang sebesar Rp 1,5 miliar secara tunai beserta kuitansi yang ditangani oleh Praka R.

"Besok harinya mereka datang ke hotel kami dan mengambil uang itu, dan pembayaran saya memang saya cicil, pembayaran pertama saya bayar Rp1,4 miliar yang disaksikan oleh JP, DP dan R dan dialah yang menulis surat kwitansi itu Rp1,4 Miliar."

Sepekan kemudian, Lestina menyerahkan uang kembali sebesar Rp 1,6 miliar sehingga uang yang diserahkan sebanyak Rp 3 miliar.

Saat penyerahan uang kedua ini kwitansi sebelumnya ditarik dan diganti baru.

"Satu Minggu berikutnya saya bayar lagi sama dia karena dia minta, saya bayar lagi Rp 1,6. Jadi pembayaran saya kedua totalnya Rp3 Miliar," kata dia.

Pada 13 hingga 21 Oktober 2023, ia menanyakan nasib anaknya ke Praka R karena sudah bayar tunai Rp 3 Miliar, tapi belum ada kabar.

Baca juga: Ini Tips Menghindari Penipuan Modus QRIS Palsu

Lalu pada 22 Oktober, Juliana Purba mengirimkan lampiran surat Kapolri no: R/11/350/DIK22/2023/SSDM tanggal 29 Oktober 2023 tentang pemanggilan khusus Diktaruna Akpol 010266/P/0027 No register 1920892857064011/SSDM/DIK/2023.

Dalam file surat tersebut berisikan pemanggilan terhadap enam orang calon taruna Akpol jalur khusus, di antaranya ada nama anak korban.

"Dan dia juga print seperti ini, bahwa nama anak saya sudah terdaftar di situ. Saya kan orang awam dan tidak mengerti, saya pikir anak saya sudah memang jebol, tapi saya tunggu tunggu, ternyata tidak ada, saya telepon besok lagi, saya telepon besok lagi, dikasihnya kami harapan," kata dua.

Pada 30 Oktober, Praka R disebut menjumpai Lestina meminta uang sebesar Rp 1 Miliar karena sebelumnya ia juga sempat berjanji bisa meluluskan dua anak Lestina menjadi perwira karir di TNI.

Baca juga: Ini Tips Menghindari Penipuan Modus QRIS Palsu

Pada tanggal 31 Oktober 2024, korban menghubungi mereka menanyakan nasib tiga anaknya dan kembali dijanjikan. Nyatanya, nomor Praka R mulai tak aktif lagi.

"Saya telepon lagi, katanya kasih aku waktu dua hari katanya. Saya bilang, kalo bisa bisa, kalau enggak bisa enggak gak apa-apa, besoknya gak aktif lagi hp nya. Itulah komunikasi terakhir sama R. Totalnya kerugiannya Rp 4 Miliar."

Di Polda Sumut, Lestina sempat dipertemukan dengan JP. Ia berharap Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan mampu menyelesaikan dugaan penipuan tersebut.

Ia mengatakan uang yang digunakan merupakan uang pinjaman.

"Bantulah saya, karena saya juga orang susah, saya lelah meminjam ke saudara saudara saya untuk menolong saya.

"Saya seorang ibu, saya berusaha agar anak saya agar bisa capai cita-citanya. Saya juga capek meleskan dia sana sini, tetapi anak saya sudah dua kali dia kalah tes Akpol, gagal, terus karena ada tawaran itu saya pinjam uang saudara semua. Saya pun gak tau cara saya mencari dia, aku aku awam kali," kata dia.

Baca juga: Waspada Penipuan Berkedok Pembangunan Median Jalan Purworejo-Yogyakarta, Pelaku Minta Sejumlah Uang

Terkait hal ini, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian mengatakan akan mengecek dulu laporan Lestina.

"Nanti kita cek," kata dia singkat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu Rumah Tangga di Sumut Tertipu Rp4 Miliar Modus Anak Masuk Akpol dan TNI, Ini Kronologisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Regional
Buntut Temuan Piagam Palsu, Disdikbud Jateng Bakal Evaluasi Panitia PPDB 2024

Buntut Temuan Piagam Palsu, Disdikbud Jateng Bakal Evaluasi Panitia PPDB 2024

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pebulutangkis China Henti Jantung Mendadak | Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang

[POPULER NUSANTARA] Pebulutangkis China Henti Jantung Mendadak | Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang

Regional
Ada 3,7 Juta Penduduk Miskin, Pj Nana : Kita Harus Kerja Lebih Keras

Ada 3,7 Juta Penduduk Miskin, Pj Nana : Kita Harus Kerja Lebih Keras

Regional
Inspektorat Jateng Selidiki Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jateng, Fokus Mencari Fakta

Inspektorat Jateng Selidiki Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jateng, Fokus Mencari Fakta

Regional
Pantai Tanjung Dewa di Tanah Laut: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Tanjung Dewa di Tanah Laut: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Fakta Meninggalnya Pebulutangkis China Saat Bertanding, Ambruk Alami Henti Jantung Mendadak

Fakta Meninggalnya Pebulutangkis China Saat Bertanding, Ambruk Alami Henti Jantung Mendadak

Regional
Keluarga Sebut Belum Terima Hasil Otopsi Siswa SMP yang Tewas di Padang

Keluarga Sebut Belum Terima Hasil Otopsi Siswa SMP yang Tewas di Padang

Regional
Kapolda Sumbar Ungkap Penyebab CCTV Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang Terhapus

Kapolda Sumbar Ungkap Penyebab CCTV Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang Terhapus

Regional
Ikuti Coklit, Mbak Ita Sebut Coklit Penting untuk Sukseskan Pilkada Semarang

Ikuti Coklit, Mbak Ita Sebut Coklit Penting untuk Sukseskan Pilkada Semarang

Regional
Hasil Seleksi PPDB Jateng 2024 Diumumkan Pukul 21.00 Malam Ini, Cek di Sini

Hasil Seleksi PPDB Jateng 2024 Diumumkan Pukul 21.00 Malam Ini, Cek di Sini

Regional
Adu Banteng Motor Vs Truk di Purworejo, Warga Boyolali Tewas, 1 Balita Tak Sadarkan diri

Adu Banteng Motor Vs Truk di Purworejo, Warga Boyolali Tewas, 1 Balita Tak Sadarkan diri

Regional
11 Jemaah dan Seorang Petugas Haji asal Aceh Meninggal Dunia di Arab Saudi

11 Jemaah dan Seorang Petugas Haji asal Aceh Meninggal Dunia di Arab Saudi

Regional
Rumah Penjabat Kepala Desa di Sikka Ludes Terbakar

Rumah Penjabat Kepala Desa di Sikka Ludes Terbakar

Regional
Lewat Program Kemuliaan, Pemkab OKU Timur Bagikan 53 Ekor Sapi kepada Ribuan Lembaga Pendidikan

Lewat Program Kemuliaan, Pemkab OKU Timur Bagikan 53 Ekor Sapi kepada Ribuan Lembaga Pendidikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com