MAMUJU, KOMPAS.com - Sebanyak 8 warga dari berbagai kabupaten di Sulawesi Barat diduga menjadi korban penipuan haji plus oleh perusahaan travel yang bernama Zahira Wisata Tour di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Delapan warga yang merasa ditipu sempat mendatangi kantor Zahira Wisata Tour di Jalan Jendral Sudirman, Mamuju, Sabtu (8/6/2024). Kedatangan para calon jemaah haji yang gagal ini terekam dalam video yang tersebar di media sosial.
Salah satu video yang diunggah akun instagram kareba_sulbar, memperlihatkan korban yang tertipu bersama keluarga berusaha menemui pemilik travel berinisial R.
Baca juga: Minta Jemaah Haji Tak Selundupkan Air Zamzam ke Pesawat, Kemenag: Sudah Dijatah 5 liter
Mereka menutut R untuk mengembalikan biaya haji bernilai ratusan juta yang telah disetor jemaah perusahaannya. Dalam video berdurasi 42 detik itu, korban sempat adu mulut dengan pemilik travel Zahira Wisata Tour.
"Jangan ko mendaftar di sini, penipu ini. Kita naik jemaah haji delapan orang (tapi) tidak ada apa-apa," kata salah satu warga yang terekam video usai keluar dari kantor travel.
Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir membenarkan adanya keributan di kantor travel Zahira. Keributan itu terjadi setelah delapan calon jemaah yang gagal berangkat ke Mekkah bersama keluarganya berusaha menemui pemilik travel.
Para korban dan keluarganya mengamuk dan meminta pemilik travel untuk mengembalikan uang haji yang sudah disetor ke perusahaan.
"Bukan mengamuk bilang memukul atau merusak tapi dia datang kesitu menuntut uangnya dikembalikan," kata Herman saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (10/6/2024).
Saat keributan terjadi, kata Herman, pihak kepolisian langsung datang ke lokasi dan menenangkan warga untuk mencegah keributan tersebut.
Polisi lalu mengarahkan para korban untuk melaporkan dugaan penipuan ini ke Polda Sulbar. Hal ini mengingat para korban berasal dari berbagai kabupaten di Sulawesi Barat.
Polisi juga sempat mengamankan pemilik travel untuk menghindari keributan yang berujung penganiayaan maupun persekusi.
"Diamankan kemudian diserahkan ke polda. Korbannya delapan orang dengan keluarganya," kata Herman.
Imma, salah satu keluarga jemaah haji plus asal Mamuju Tengah yang gagal berangkat ke Mekkah mengatakan, paman dan bibinya mengalami kerugian hingga Rp 200 juta karena kegagalan pemberangkatan.
Imma mengungkapkan bahwa uang yang disetor ke perusahaan travel senilai Rp 200 juta itu dilakukan secara angsuran. Awalnya mereka tak curiga setelah didatangi langsung oleh R, si pemilik travel dan menawarkan program haji plus ini dengan iming-iming bisa berangkat cepat.
Paman, bibi, serta korban haji plus yang mendaftar di travel R lalu berangkat dari Mamuju ke Makassar pada, Kamis (30/5/2024). Tiga hari di Makassar, mereka kemudian terbang ke Jakarta sebelum menuju Mekkah, Arab Saudi.
"Empat hari di Jakarta baru dikasih kembali karena ternyata visanya ini visa tenaga kerja bukan visa haji," ujar Imma.
Baca juga: 7 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Meninggal di Tanah Suci
Imma mengaku sangat kecewa dengan kegagalan pemberangkatan ini. Setelah gagal menemui titik terang di kantor travel Zahira, Imma bersama jemaah lain kemudian mendatangi Polda Sulbar untuk melaporkan hal ini.
Namun menurut Imma, paman dan bibinya belum resmi melaporkan pemilik Zahira Wisata Toru karena penyidik Polda meminta untuk melengkapi berkas. Termasuk bukti-bukti transfer rekening bank.
"Ada satu polisi sarankan untuk lengkapi bukti transferan jadi besok pi kayaknya baru balik (lapor) ke Mamuju," ujar Imma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.